Merekaselalu bebas dari stress dan penyakit, serta mampu berusia hingga ratusan tahun. Mengembangkan kemampuan E.S.P-nya (Extrasensory Perception—indra ke-6) selama hampir 40.000 tahun dan digunakan dalam pergaulan sehari-hari serta dalam penelitian-penelitian. Dengan evolusi kemampuan selama berabad-abad, bangsa Mu memperoleh reputasi
- Sekelompok peneliti menyebutkan bahwa mikroorganisme yang hidup di lempengan besar, di dasar laut kuno di Teluk Persia bisa memberikan petunjuk atau tanda terkait kehidupan di planet lain. Menemukan kehidupan di luar Bumi, memang telah menjadi misi bagi ilmuwan di dunia. Hal ini dinilai dapat membantu mereka untuk mempelajari evolusi studinya, para peneliti dari Arizona State University saat ini tengah mempelajari daerah yang disebut Samail Ophiolite, yang terletak di lepas pantai Oman. Baca juga Mengapa Komet Borisov Kemungkinan Membawa Kehidupan? Ahli Jelaskan Dilansir dari Space, Sabtu 14/5/2022 lempengan besar di kerak samudera itu terbuat dari batuan vulkanik, serta batuan ultrabasa dari mantel atas tersebut menunjukkan proses geologi unik bernama serpentinisasi. Peneliti menjelaskan, serpentinisasi adalah proses di mana air bereaksi dengan batu untuk membuat gas hidrogen yang dioksidasi oleh mikroorganisme. Pihaknya juga menyebut, serpentinisasi dianggap dapat terjadi di planet lainnya di Tata Surya. "Dipercaya bahwa proses seperti serpentinisasi mungkin ada di seluruh alam semesta, dan bukti telah ditemukan bahwa serpentinisasi mungkin terjadi di Bulan Jupiter Europa dan Bulan Saturnus Enceladus," kata penulis utama studi, Alta Howells. Menurut studinya, para peneliti menganalisis mikroorganisme yang dikenal sebagai metanogen. Mikroorganisme ini dapat menghasilkan metana dengan mengoksidasi gas hidrogen, serta karbon dioksida. Dipaparkan tim, organisme ini adalah bentuk kehidupan sederhana yang kemungkinan berevolusi lebih awal di Bumi.
Timilmuwan sedang meneliti pusat gempa Sumatera di lepas pantai barat Aceh yang memicu tsunami pada 26 Desember 2004. Riset yang disebut sebagai Sumatra-Andaman Great Earthquake Research (SAGER) itu akan berlangsung lima pekan hingga 3 Agustus 2006. Ekspedisi diselenggarakan oleh Institut de Physique du Globe de Paris (IPGP) Perancis, bekerja
- Komunitas mikroba atau organisme dengan ukuran sangat kecil mampu bertahan hidup meski di dasar laut dengan kedalaman "sangat gelap". Mengambil sampel batuan dari ratusan meter di dasar laut, ilmuwan meneliti kandungan mikroba dan membongkar rahasia bagaimana mereka bisa hidup di tempat itu. Salah satu sampel batu yang dibawa ke permukaan mempunyai bentuk indah mirip dengan batu karang. Meski terlihat indah, tapi itu bukan batu karang, melainkan sebuah fotomikrograf sampel batu yang diambil dari 750 meter bawah laut oleh ilmuwan. Baca Juga Pada Kedalaman 4000 Meter, Spons Laut Dalam Ini Terekam "Bersin" Para peneliti melakukan riset dan penelitian lebih dalam mengenai komunitas mikroba yang diketahui mampu hidup di permukaan batu tersebut. Saat ini, rekor penemuan mikroba yang berhasil hidup ada pada 3,2 kilometer di dasar laut. Ilustrasi laut dalam. Pixabay/ Pete LinforthDr Virginia Edgcomb dari lembaga penelitian Woods Hole Oceanographic Institute WHOI memimpin tim untuk menganalisis sampel yang berada pada "Atlantis Bank" Samudra Hindia. Baca Juga Mengandung Plastik, Spesies Baru Hewan Laut Dalam Ditemukan Ilmuwan Membawa mikroba ke permukaan dalam posisi hidup, apalagi membiakkannya akan menjadi sebuah tantangan besar. Tetapi gen dan protein yang terdeteksi memberi kita petunjuk tentang bagaimana mereka dapat bertahan hidup. Penelitian ilmuwan mengenai karakteristik unik mikroba atau organisme sangat kecil yang hidup di dasar laut ini telah diterbitkan di jurnal Nature. Baca Juga Mengerikan, Cacing Zombie Ini Bisa Memangsa Paus di Laut Dalam "Kami menerapkan metode yang benar-benar baru untuk mencoba mengeksplorasi sampel berharga ini seintensif mungkin," kata Dr Edgcomb. Dilansir dari IFLScience, ilmuwan menemukan bahwa gen yang diidentifikasi menunjukkan bentuk kehidupan yang menempati ceruk tersebut. Dr Virginia Edgcomb meneliti sampel batuan kerak Bumi yang diambil di dasar laut. WHOIMereka menggunakan beragam strategi untuk bertahan hidup, termasuk memanfaatkan semua materi super kecil di sekitar mereka. Baca Juga Ikan Laut Dalam Ini Berwajah Mengerikan, Punya 2 Mata di Satu Sisi! Sebagian besar tampaknya beroperasi seperti organisme di dalam gua, memakan sisa-sisa benda mati yang jatuh di sekitar mereka. Sebagian yang lain hidup dengan mengubah nitrit menjadi amonium, sementara beberapa mendegradasi hidrokarbon polyaromatik, sesuatu yang bisa dikelola sedikit makhluk hidup. Kepadatan sel yang ditemukan Edgcomb sangat rendah, menunjukkan kelangkaan nutrisi. Namun demikian, wilayah seperti itu merupakan bagian terbesar dari planet Bumi sehingga penghuninya kemungkinan mewakili sebagian besar kehidupan mikroba di planet ini. Ilmuwan menemukan bahwa kehidupan mikroba dasar laut mempunyai karakter unik karena mereka "sangat hemat" mengingat keterbatasan materi untuk bertahan hidup di sekeliling mereka juga terbatas.
Sekelompokilmuwan akan meneliti kehidupan dasar laut. mereka menyertakan sejumlah fotografer. dlm penelitian tersebut terdapat 36 ilmuwan dan 24 fotografer yg dibagi menjadi beberapa kelompok. banyak ilmuwan dan fotografer sama. banyak kelompok penelitian tersebut maksimal..a. 8b. 9c.10d.12 Answer
Kehidupan seperti apa yang Anda kaitkan dengan Antartika? Penguin? Anjing laut? Paus? Sebenarnya, kehidupan di air Antartika lebih luas lagi ketimbang hewan-hewan laut tersebut, dan yang mengejutkan begitu beragam. Tersembunyi di bawah permukaan es laut hampir sepanjang tahun dan kehidupan di air dingin dekat dasar laut, ada ribuan spesies unik dan bermacam-macam. Sebuah komunitas dasar laut yang beraneka ragam hidup di bawah es dekat stasiun Casey di Antartika Timur. Riset kami telah menghasilkan teknik baru dalam memetakan tempat spesies hidup dan memprediksi bagaimana hal ini mungkin berubah di masa depan. Keanekaragaman hayati adalah sumber yang paling berharga milik alam dan pemetaan bagaimana hal ini disebarkan adalah tahap krusial dalam konservasi ekosistem dan kehidupan di Antartika. Read more Explainer what is biodiversity and why does it matter? Kejutan di dasar laut Lautan sekitar benua Antartika adalah tempat yang tidak biasa. Di sana, suhu air mencapai di bawah titik beku, dan lautan ditutup es hampir sepanjang tahun. Meskipun umumnya dikenal dengan gunung es yang begitu luas dan penguinnya yang ikonik, rahasia terbaik Antartika terletak di dasar laut jauh dari permukaan lautan. Dalam lingkungan terisolasi dan terpencil ini, suatu komunitas hewan yang unik dan beragam telah berevolusi, separuh di antaranya tidak ditemukan di atas planet ini. Semprotan air laut terpencil ini berdiri setengah meter di kedalaman 220 meter di kegelapan dan air dingin di Antartika bagian Timur. Gambar-gambar seperti ini diambil dengan kamera yang ditarik di belakang kapal pemecah es Australia Aurora Australis. Australian Antarctic Division Karang dan bunga karang beraneka warna menutupi dasar laut, tempat batuan menyediakan substrat atau lapisan keras untuk perekatan. Makhluk-makhluk ini menyaring air untuk ganggang mikroskopik yang tenggelam dari permukaan laut selama musim panas yang sangat produktif antara Desember dan Maret. Pada gilirannya, hewan-hewan pembentuk habitat ini menyediakan struktur untuk semua jenis hewan yang bergerak, seperti featherstar, bintang laut , udang-udangan, laba-laba laut dan isopoda raksasa di laut bagai “penutup atap” atau “kutu kayu”. Dasar laut Antartika juga merupakan rumah bagi sekelompok ikan unik yang telah berevolusi proteinnya untuk menghentikan darah mereka dari pembekuan. Mayoritas ikan Antartika telah berevolusi dan membentuk darah anti-membeku’ yang memungkinkan mereka untuk tetap di air yang bersuhu di bawah nol derajat Celcius. Australian Antarctic Division Pemetaan keragaman hayati itu sulit Keanekaragaman hayati adalah sebuah istilah yang menggambarkan berbagai bentuk kehidupan di Bumi. Tingkat kehilangan keanekaragaman hayati yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah salah satu tantangan terbesar pada zaman kita. Dan terlepas dari letaknya yang terpencil, keanekaragaman hayati Antartika tidak dilindungi dari dampak manusia melalui perubahan iklim, polusi, dan perikanan. Read more It's funny to name species after celebrities, but there's a serious side too Meskipun para ilmuwan telah mengetahui secara luas tentang keanekaragaman hayati laut Antartika yang selama beberapa waktu, kita masih kurang mengetahui di mana setiap spesies hidup dan di mana area yang berbahaya bagi keberadaan keanekaragaman hayati. Ini adalah masalah karena menghalangi kita untuk memahami bagaimana fungsi ekosistem – dan menyulitkan untuk menilai potensi ancaman. Mengapa kita tidak tahu lebih banyak tentang distribusi spesies laut Antartika? Hal ini terutama karena pengambilan sampel di dasar laut beberapa ribu meter di bawah permukaan itu sulit dan mahal, dan landas kontinen Antartika sangat luas dan terpencil. Biasanya dibutuhkan kapal pemecah es Australia Aurora Australis selama sepuluh hari untuk mencapai benua es. Sejumlah spesies pilihan yang beragam dan warna-warnai ditemukan di dasar laut Antartika. Huw Griffiths/British Antarctic Survey Untuk memanfatkan data biologis yang jarang dan saling tambal sulam yang telah kita miliki, dalam penelitian kami, kami mengambil keuntungan dari fakta bahwa spesies biasanya memiliki satu set kondisi lingkungan yang disukai. Kami menggunakan hubungan spesies dengan lingkungan mereka untuk membuat model statistik yang memprediksi di mana spesies paling mungkin berada. Cara ini memungkinkan kita untuk memetakan distribusi mereka di tempat-tempat di mana kita tidak mempunyai sampel biologis atau kita hanya memiliki data lingkungannya. Secara kritis, hingga saat ini faktor lingkungan penting yang mempengaruhi distribusi spesies dasar laut telah hilang. Read more Antarctica has lost 3 trillion tonnes of ice in 25 years. Time is running out for the frozen continent Menggunakan prediksi untuk membuat peta Dalam sebuah riset terbaru, kami mampu secara prediktif memetakan seberapa banyak makanan dari permukaan laut tersedia untuk konsumsi terumbu karang, bunga karang, dan pengumpan suspensi lainnya di dasar laut. Sains di balik peristiwa yang menghubungkan partikel makanan dari permukaan laut ke keanekaragaman hayati fauna dasar laut Antartika. Satelit 1 dapat mendeteksi sejumlah ganggang di permukaan lautan. Produksi ganggang sangat tinggi di area bebas es 2 dibandingkan dengan di bawah es laut 3. Alga tenggelam dari permukaan 4 dan mencapai dasar laut. Di mana arus lautan tinggi 5, banyak umpan karang dari partikel yang tergantung. Di daerah dengan arus yang lambat 6, partikel-partikel mengendap ke dasar laut dan memberi makan hewan pemakan deposit seperti teripang. Jansen et al. 2018, Nature Ecology & Evolution 2, 71-80. Meskipun sampel biologis masih langka, ini memungkinkan kami untuk memetakan distribusi keragaman dasar laut di suatu wilayah di Antartika Timur dengan akurasi tinggi. Lebih jauh lagi, perkiraan tentang bagaimana dan di mana pasokan makanan meningkat setelah ujung gletser massif terputus dan mengubah kondisi lautan di wilayah itu memungkinkan kita untuk memprediksi di mana kelimpahan habitat yang membentuk fauna seperti karang dan bunga karang akan bertambah di masa depan. Komunitas berwarna-warni dan beragam juga ditemukan hidup di perairan dangkal. Australian Antarctic Division Antartika adalah salah satu dari beberapa daerah di mana biomassa total hewan dasar laut kemungkinan akan meningkat di masa depan. Hilangnya bongkahan-bongkahan es meningkatkan jumlah habitat yang sesuai yang tersedia dan memungkinkan lebih banyak makanan untuk mencapai dasar laut. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita sekarang memiliki informasi, daya komputasi, dan kapasitas penelitian untuk memetakan distribusi kehidupan di seluruh daratan di sekitar Antartika, mengidentifikasi titik-titik panas yang sebelumnya tidak diketahui keanekaragaman hayati, dan menilai bagaimana keanekaragaman hayati Antartika yang unik akan berubah menuju masa depan. Read more How a trip to Antarctica became a real-life experiment in decision-making
Sekelompokilmuwan akan mengeksplorasi sebuah dunia bawah laut yang hilang dan tak terjamah di Antartika, yang diperkirakan berusia 120 ribu tahun. "Apa yang terjadi pada A-68 memberi kita kesempatan unik untuk mempelajari kehidupan laut dalam merespon perubahan lingkungan yang dramatis," kata pemimpin riset dan ekspedisi, Katrin Linse
Samudera dan lautan dunia masih merupakan tempat yang misterius bagi sebagian besar manusia di bumi, terutama kehidupan laut dalam. Sangat sedikit ekspedisi yang menjangkau kedalaman laut yang dingin dan gelap di bawah sana, dan masih banyak hal yang belum kita ketahui dari kehidupan yang berada di bawah sana. Seiring kemajuan teknologi sepanjang waktu, misteri-misteri itu perlahan mulai terkuak satu demi satu, dan kini makin banyak yang bisa kita ketahui. Meski tentu saja jalan masih begitu panjang. Ekspedisi-ekspedisi laut yang dilakukan selama tahun 2021 menambah daftar penampakan laut dalam yang misterius tersebut, termasuk juga spesies-spesies laut yang baru ditemukan. Di tahun 2021, dengan teknologi eksplorasi bawah laut yang makin canggih, para ilmuwan berhasil merekam beberapa makhluk yang tak sempat menjauh, atau memang tidak takut pada robot bawah laut dan tidak lari darinya. Juga makhluk-makhluk laut dalam yang terlalu kecil untuk difoto secara sederhana maupun yang tembus pandang. Inilah beberapa penemuan-penemuan dari laut dalam sepanjang tahun 2021 yang menakjubkan Penampakan ubur-ubur hantu raksasa Saat menjelajahi laut dalam di Teluk Monterey, California, Amerika Serikat, para ilmuwan kelautan dari Monterey Bay Aquarium Research Institute MBARI berhasil mendokumentasikan peristiwa langka kehadiran dari ubur-ubur hantu raksasa Stygiomedusa gigantea yang berkeliaran di perairan dalam. Dilihat dari dekat, kepala ubur-ubur raksasa yang mirip lonceng itu berukuran sekitar 1 meter. Tampak bagian kepala ubur-ubur raksasa ini berdenyut-denyut, tubuhnya tembus pandang berwarna merah tua dengan empat tentakel yang panjang dan mengepul di belakang. Seekor ubur-ubur hantu raksasa Stygiomedusa gigantea di perairan dalam Teluk Monterey, California, Amerika Serikat. Foto MBARI Selama ribuan kali penyelaman, para peneliti Monterey Bay hanya melihat spesies misterius ini sembilan kali, meskipun para ilmuwan pertama kali mendokumentasikan ubur-ubur hantu pada tahun 1899. “Bahkan hingga saat ini, para ilmuwan hanya tahu sedikit sekali tentang hewan ini,” tulis lembaga penelitian itu. Ubur-ubur hantu raksasa ini hidup di kedalaman sekitar hingga meter di bawah laut, dan kemungkinan besar memangsa ikan kecil dan plankton. baca Foto Mengenal Ubur-Ubur Bintik Tak Menyengat dari Laguna Pulau Kakaban Ilmuwan mencapai tempat tersulit dijangkau di Laut Dalam Kutub Utara Apa yang lebih sulit dijangkau selain dari samudera yang dalam? Mungkin jawabannya adalah mencapai laut dalam dibawah lapisan daratan es tebal di kutub utara. Namun dalam ekspedisi yang bernama proyek HACON yang dilakukan pada Oktober 2021, sekelompok ilmuwan dan insinyur dengan menggunakan robot bawah air berhasil menjelajahi dunia lautan dalam yang sangat dingin sekitar 4000 meter di bawah permukaan Samudra Arktik di kawasan daratan es Kutub Utara. Ini adalah pertama kalinya para peneliti melakukan survei lubang ventilasi vulkanik langka dan kehidupan di kawasan yang terpencil pada daerah yang dinamakan Aurora di Kutub Utara itu. Para ilmuwan berhasil mengambil sampel batuan, cairan, sedimen, dan berbagai fauna untuk studi geologi, geokimia, mikropaleontologi, mikroba, mikrofauna, dan makrofauna untuk lebih memahami fungsi ekologis dari Samudera Arktik. Analisis sampel yang diambil memungkinkan peneliti untuk menilai apakah hewan-hewan di sana telah berevolusi dalam isolasi di Samudra Arktik atau apakah mereka juga terhubung dan berinteraksi dengan hewan-hewan dari belahan lain di bumi ini. Selain itu, data tersebut akan memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana kehidupan awal terbentuk di Bumi, dan membangkitkan minat yang tinggi dalam eksplorasi ruang angkasa dan pencarian kehidupan ekstra-terestrial di tata surya kita. Peta lokasi proyek Hacon yaitu ventilasi hidrotermal Aurora di Samudera Arctic Kutub Utara. Foto Center for Arctic Gas Hydrate Environment and Climate/CAGE Sampling yang dilakukan di ventilasi hidrotermal Aurora di Kutub Utara dalam proyek Hacon. Foto Center for Arctic Gas Hydrate Environment and Climate/CAGE menarik dibaca Kecoak Raksasa Ini Ditemukan di Laut Dalam Indonesia Penemuan gading gajah purba di 3000 meter bawah laut Tahun 2019, ilmuwan Steven Haddock dari Monterey Bay Aquarium Research Institute MBARI California, dan rekannya Randy Prickett, sedang menjelajahi dasar laut sedalam 3 ribu meter, sekitar 300 km lepas pantai California, Amerika Serikat. Ada sesuatu yang menarik penglihatannya, benda yang tampak seperti gading gajah. Dia mengambil sepotong kecil gading tersebut dan membawanya ke atas. Lalu, pada Juli 2021, Haddock kembali ke lokasi untuk mengambil seluruh gading yang ada. Pada November 2021, Prickett dan Haddock menyatakan, dengan bantuan para peneliti dari University of California, Santa Cruz, dan University of Michigan, sudah dipastikan benda itu adalah benar gading gajah purba. Tepatnya, gajah mammoth Kolombia. “Di bawah laut, kita bisa mengharap bertemu banyak hal tidak terduga, apalagi ketika menjelajahi laut dalam. Tetapi, saya masih terkejut bahwa kami menemukan gading purba mammoth,” kata Haddock dikutip dari MBARI. Gajah mammoth tiba di tempat yang sekarang disebut Amerika Utara sekitar satu juta tahun lalu dan berevolusi menjadi mammoth Kolombia [Mammuthus columbi], yang tingginya lebih dari 4 meter dengan berat sekitar 9 ton. Inilah lokasi ditemukannya gading gajah mammoth di kedalaman 3 ribu meter di Laut Pasifik. Foto MBARI Gading gajah purba yang ditemukan di laut ini akan diteliti lebih mendalam. Foto MBARI Bagaimana gading menemukan jalannya ke laut dalam? Itu tidak diketahui, dan kemungkinan akan tetap tidak diketahui. Tapi makhluk darat kadang-kadang tersapu ke wilayah laut yang lebih dalam, mungkin saat banjir besar di masa purba. Ditemukannya sebuah tempat di laut dalam yang tidak biasa dan sangat panas Selama ekspedisi laut di pertengahan tahun 2021 di lautan Teluk California Meksiko, para ilmuwan mengamati lubang ventilasi menakjubkan yang menyemburkan cairan super panas yang berada lebih dari meter di bawah permukaan laut. Ekspedisi yang dilakukan di atas kapal penelitian Falkor milik Schmidt Ocean Institute itu menggunakan robot bawah air untuk menemukan kehidupan yang ada kedalaman yang gelap di laut Teluk California. Lubang ventilasi panas dari dasar lautan itu disebut ventilasi hidrotermal, penampakannya sangat unik. Lubang ventilasi laut dalam yang baru ditemukan pada tahun 1977, sering memancarkan cairan hitam pekat yang kaya bahan kimia di dalam lautan. Itu sebabnya ventilasi itu disebut “perokok hitam.” Tapi di laut dalam Teluk California ini, airnya sangat berbeda. Jelas, karena berbagai mineral dan sedimen yang berasal dari dalam Bumi. Dan ternyata, kehidupan berkembang di sekitar lubang ventilasi yang panas ini. Tidak seperti kehidupan di permukaan, yang bergantung pada sinar matahari untuk energi, makhluk di kedalaman gelap hidup dari bahan kimia yang keluar dari lubang ventilasi panas itu. Ttulah sebabnya mereka disebut kehidupan kemosintetik. Di beberapa ventilasi itu, makhluk seperti cacing sisik biru mendominasi pemandangan. Di ventilasi lain, para ilmuwan mengamati sejumlah besar cacing tabung putih yang sedang berkumpul. Ribuan bakteri unik juga tumbuh subur di ventilasi. Dari ekspedisi itu, kemungkinan telah ditemukan enam spesies yang baru didokumentasikan, termasuk cacing, krustasea, dan moluska. baca juga Ekspedisi Laut Dalam Selatan Jawa, Peneliti Temukan Berbagai Spesies Tak Biasa Kehidupan di lingkungan yang sangat dingin dan gelap di Samudera Antartika, Kutub Selatan Beralih ke daratan es Kutub Selatan bumi. Disana, para ilmuwan dari berbagai negara melakukan ekspedisi untuk mengetahui kehidupan di bawah lapisan daratan es kutub selatan. Mereka mengebor lapisan daratan es kutub selatan sejauh lebih dari 800 meter di pesisir daratan Antartika, mereka lalu menurunkan robot kamera dan mencapai dasar laut berkedalaman puluhan kilometer. Terlihat sekilas dunia yang membeku, gelap pekat dan tanpa cahaya, ratusan kilometer dari sumber-sumber makanan bawah laut mana pun. Dan tanpa disangka-sangka, mereka menemukan kehidupan di tempat sangat terpencil itu. Di bawah lapisan es Filchner-Ronne –bagian dari daratan es besar yang mengapung di atas lautan– para peneliti secara tak terduga melihat makhluk berwujud spons menakutkan dan invertebrata lain yang masih belum teridentifikasi yang menempel di batu besar. Belum pernah ada orang yang mengamati kehidupan seperti itu yang terisolasi sejauh ini di bawah lapisan es, sebuah temuan yang dilaporkan para peneliti pada bulan Februari 2021 di jurnal Frontiers in Marine Science. Dimensi dan close-up bongkahan batu yang terdapat makhluk mikro berupa spons dan invertebrata renik. Foto Penampakan makhluk-makhluk dasar laut dari robot selam Selama ekspedisi 18 hari di Taman Laut Ashmore Reef di lepas pantai Australia, para ilmuwan di atas kapal eksplorasi Schmidt Ocean Institute menjatuhkan robot bawah air ke kedalaman yang dalam dan minim cahaya. Pada sekitar 50 hingga 150 meter di bawah permukaan, robot tersebut berhasil mengamati berbagai jenis terumbu karang, ular laut, dan keanekaragaman makhluk laut. Di kedalaman tersebut itu, ternyata para ilmuwan menemukan kehidupan yang luar biasa, yang bahkan tidak mereka sangka. Mereka kemudian menamakan ekspedisi tersebut sebagai “Australian Mesophotic Coral Expedition.” Mesophotic kawasan gelap dengan cahaya minim. Seekor nudibranch mikro berwarna pink berada diatas teripang Holothuria edulis. Foto Seekor bintang laut ungu diantara hamparan Halimeda. Foto “Setelah mempelajari karang dari Great Barrier Reef hingga Antartika, mudah untuk berpikir bahwa saya telah melihat semuanya. Tetapi pengalaman seperti Australian Mesophotic Coral Expedition membuat saya lebih rendah hati dan membuat saya menyadari betapa masih banyak yang harus dipelajari tentang lautan kita,” kata ilmuwan utama ekspedisi, Karen Miller dari Australian Institute of Marine Science. Ekspedisi tersebut menangkap rekaman dasar laut Ashmore Reef yang belum pernah dilihat sebelumnya, dan juga mengumpulkan 500 spesimen untuk dipelajari. Seekor ular laut yang berenang diantara terumbu karang di kawasan bernama Ashmore Reef. Foto Penampakan satu jenis terumbu karang keras yang indah di kedalaman laut. Foto Penemuan whalefish yang aneh Di Teluk Monterey California, Amerika Serikat, para ilmuwan kelautan memfilmkan rekaman whalefish yang jarang terlihat di kedalaman lebih dari meter di bawah permukaan laut. Paus ini tidak memiliki mata, dan harus menggunakan indera lain di tubuhnya untuk merasakan sekeliling mereka seperti menangkap getaran arus laut. “Whalefish jarang terlihat hidup di kedalaman dan masih banyak pertanyaan mengenai satwa laut yang luar biasa ini,” tulis Monterey Bay Aquarium Research Institute. Sedikit fakta yang diketahui dari mamalia laut ini, padahal sudah lebih dari satu abad sejak pertama kali ditemukan. Sepanjang hidupnya, paus jenis ini diketahui dapat berubah wujud dan kerap disalahartikan dengan spesies lain. baca juga Kisah Sebenarnya di Balik Kabar Hiu dan Pari yang Sempat Viral Hiu bercahaya dari laut dalam Para ilmuwan dari Université Catholique de Louvain di Belgia dikejutkan oleh penemuan mereka tentang tiga spesies hiu yang bercahaya bioluminesensi dalam gelap yang hidup di perairan laut dalam Selandia Baru. Tiga spesies hiu itu yaitu bernama latin Dalatias licha, Etmopterus lucifer dan Etmopterus granulosus. Salah satu jenis hiu yang mereka lihat dengan kemampuan bioluminesensi ini adalah kitefin shark Dalatias licha atau hiu sirip layang-layang yang diyakini sebagai vertebrata bercahaya terbesar yang diketahui, dengan panjang mencapai 180 cm. “Bioluminescence sering dilihat sebagai peristiwa spektakuler namun tidak biasa di laut tetapi mengingat luasnya laut dalam dan terjadinya organisme bercahaya di zona ini, sekarang semakin jelas bahwa menghasilkan cahaya di kedalaman memainkan peran penting dalam penataan ekosistem terbesar di planet kita, yakni lautan,” tulis para peneliti. dari berbagai sumber tulisan Pola pendaran cahaya bagian lateral dan punggung dari Dalatias licha. A Tampilan lateral pada siang hari dan pola luminescent bagian dorso-ventral. B Penampakan pada siang hari dan pola luminescent punggung. Pendaran sirip punggung kedua dapat diamati pada spesimen ini panah merah. Bilah skala 10 cm. Foto Pola luminescent lateral dan punggung hiu Etmopterus lucifer. A Penampakan saat siang hari bagian lateral dan pola pendaran cahanya. Tanda sayap spesifik spesies ditunjukkan oleh panah merah B Penampakan hari bagian punggung dan pola pendaran cahayanya dengan garis luminous tertentu. Bilah skala 10 cm. Foto Keterangan foto utama Ubur-ubur hantu raksasa Stygiomedusa gigantea. Foto MBARI Artikel yang diterbitkan oleh
Terjemahanfrasa SEKELOMPOK ILMUWAN DAN PENELITI dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dan contoh penggunaan "SEKELOMPOK ILMUWAN DAN PENELITI" dalam kalimat dengan terjemahannya: bersama dengan sekelompok ilmuwan dan peneliti , membuat sketsa kota di
– Mungkin kita berpikir, dasar laut yang berada di kedalaman ekstrem akan tetap tenang dan tidak terganggu ancaman dunia luar di atasnya. Namun, sebuah penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa perubahan iklim mulai mengancam kehidupan di laut dalam dan membahayakan penghuninya. Dipublikasikan pada jurnal Nature Climate Change, sekelompok ilmuwan internasional meneliti bagaimana perubahan iklim akan memengaruhi keanekaragaman hayati laut dalam. Kita tahu bahwa air di permukaan semakin cepat memanas akibat kenaikan suhu, dan ternyata itu juga dialami oleh habitat laut dalam. Kemungkinan makhluk laut dalam akan segera mengalami perubahan drastis dalam waktu dekat. Baca Juga Tumpahan Minyak di Rusia, Norilsk Nickel, dan Permafrost yang Mencair “Kami menggunakan metrik yang dikenal sebagai kecepatan iklim. Ini memungkinkan kami mengetahui kecepatan dan arah perpindahan spesies ketika laut menghangat,” papar Isaac Brito-Morales, ahli biologi kelautan dan mahasiswa PhD di University of Queensland. “Kami menghitung kecepatan iklim di seluruh lautan selama 50 tahun terakhir dan selama sisa abad ini menggunakan data dari 11 model iklim,” imbuhnya. Hasil studi mereka menunjukkan bahwa kecepatan iklim di lapisan tergelap dan terdalam lautan—sekitar meter di bawah permukaan—telah meningkat empat kali lebih tinggi selama paruh kedua abad ke-20. Kondisi ini diperkirakan akan memburuk dalam beberapa dekade mendatang. Di lapisan mesopelagik lautan, “zona senja” yang berada di kedalaman meter di mana sinar matahari mulai memudar, kecepatan iklim diproyeksikan akan mengalami percepatan 4 hingga 11 kali lebih tinggi dibanding permukaan laut pada akhir abad. IakovKalinin/Getty Images/iStockphoto Laut memanas lebih cepat dari yang dibayangkan. Jika proyeksi tersebut akurat, maka akan memberikan pukulan keras bagi seluruh lautan. Pasalnya, lapisan mesopelagik adalah rumah bagi beragam ikan kecil yang mendukung kehidupan hewan-hewan laut yang lebih besar, termasuk tuna dan cumi-cumi. Efek perubahan iklim ternyata lebih parah di laut dalam karena suhunya lebih seragam dan konstan dibandingkan permukaan. Bahkan, perubahan paling sedikit di laut dalam, bisa benar-benar mengguncang ekosistem yang lebih luas. Baca Juga Studi Hutan Hujan Seluas Lapangan Bola Rusak Setiap Enam Detik Ilustrasi di atas tentu saja dapat berubah jika perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca mampu dipangkas di tahun-tahun mendatang. Namun, selain kenaikan suhu, menurut para peneliti, ada hal lain yang perlu dipertimbangkan ketika melihat perubahan iklim pada makhluk laut dalam. Ekosistem mereka juga dipengaruhi oleh kondisi lain seperti tekanan, tingkat cahaya, konsentrasi oksigen, dan yang lainnya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
- ጇч ոбрեщոц ղኹцዡጌ
- Шищ ςበтሲ
- Ւешυհሔлիփጀ շዋрθ էφ
Ilmuwanmenduga pernah ada kehidupan di planet merah pada 3,6 miliar tahun lalu. 2. Mars Planet merah ini telah sejak lama menjadi target ilmuwan untuk menemukan kehidupan asing. Akan tetapi, lanskap Mars yang gersang dan tandus, masih menjadi misteri apakah planet tetangga terdekat Bumi ini memiliki bentuk kehidupan sederhana.
48 - 30 , 40 , 48 Dari ketiga bilangan tersebut manakah bilangan yang memiliki faktor sebanyak 10, 24 - Tentukanlah FPB dari 120, 144 dan 168, 1800 - Determine LCM of 180, 200 and 225, 2&3 - Sekelompok ilmuwan akan meneliti kehidupan dasar laut. Mereka menyertakan sejumlah fotografer. Dalam penelitian tersebut terdapat 36 ilmuwan dan 24 fotografer yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas ilmuwan dan fotografer dengan banyak yang sama. Maka tiap kelompok penelitian terdiri dari … ilmuwan dan … fotografer.pisahkan jawaban dengan tanda “&”, 120 - Amir, Ihsan dan Rio sedang menanam benih di kebun. Amir memasukkan benih setiap enam lubang kemudian mengisi kembali. Ihsan memasukkan benih setiap delapan lubang kemudian mengisi kembali. Rio memasukkan benih setiap sepuluh lubang kemudian mengisi kembali. JIka mereka mulai menanam bersama-sama, mereka akan bersama-sama mengisi kembali kantung benih nya pada lubang ke berapa ?, Leaderboard This leaderboard is currently private. Click Share to make it public. This leaderboard has been disabled by the resource owner. This leaderboard is disabled as your options are different to the resource owner. Crossword is an open-ended template. It does not generate scores for a leaderboard. Log in required Options Switch template Interactives More formats will appear as you play the activity.
FDkJ. gc29mj36sv.pages.dev/451gc29mj36sv.pages.dev/288gc29mj36sv.pages.dev/68gc29mj36sv.pages.dev/73gc29mj36sv.pages.dev/502gc29mj36sv.pages.dev/526gc29mj36sv.pages.dev/435gc29mj36sv.pages.dev/529
sekelompok ilmuwan akan meneliti kehidupan dasar laut