Hargapokok dari barang atau jasa yang di produksi akan dimasukan dalam laporan keuangan yakni laporan laba rugi. Dengan penentuan HPP yang tepat, akan membantu UMKM dalam mendapatkan laba atau rugi. Sehingga sebuah harga pokok penjualan bagi UMKM akan menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan oleh pemilik UMKM untuk menentukan harga jual. Eril Obeit Choiri Follow Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing. 1 February 2021 2 min read Bagi para pelaku bisnis, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah HPP. Namun ada sebagian orang yang tidak tahu apa itu HPP yang sebenarnya, bahkan ada yang menganggap HPP itu sama dengan harga jual. Lalu apakah benar anggapa tersebut? Nah pada artikel kali ini sahabat Qwords perlu membaca sampai akhir, karena selain penjelasan mengenai apa itu HPP, kami akan memberikan bagaimana cara menghitung HPP yang benar. Sehingga nantinya saat menjalankan bisnis Anda tidak bingung lagi bahkan salah dalam menentukan harga jual. Langsung saja kita mulai pembahasannya. Apa itu HPP Harga pokok penjualan atau yang biasa disingkat HPP adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan tenaga kerja, bahan dan overhead selama proses pembuatan produk atau jasa yang akan dijual kepada konsumen. Jadi singkatnya, HPP adalah semua biaya produksi yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk atau jasa. Setiap biaya yang dimasukan dalam proses penentuan HPP adalah biaya-biaya yang memiliki hubungan langsung dengan produk. Contohnya biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produk seperti biaya impor, bahan baku, biaya produksi, assembly dan lainnya. Tujuan menentukan harga pokok penjualan ini agar perusahaan/pemilik bisnis tau berapa total biaya yang dikeluarkan untuk biasa menghasilkan suatu produk. Tujuan menentukan HPP Menentukan harga Tentunya dalam menentukan HPP memiliki beberapa tujuan penting bagi para pelaku bisnis. Berikut tujuan menentukan HPP Pertama, agar perusahaan bisa mengetahui berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan saat proses produksi barang dan jasa sampai jadi. Kedua, menjadi salah satu aspek penting dalam penyusunan laporan laba rugi perusahaan. Ketiga, menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan harga jual produk ke pasaran. Keempat, perusahaan bisa menentukan berapa besaran keuntungan yang dihasilkan dari penjualan produk tersebut kepada konsumen. Kelima, sebagai bahan evaluasi terhadap produk kira-kira bisa diterima oleh pasar atau tidak dilihat dari banyaknya produk yang berhasil di jual. Baca juga Strategi Penjualan Untuk Meningkatkan Penghasilan Secara Signifikan Komponen dalam HPP Ada beberapa komponen penting dalam HPP yang perlu Anda ketahui 1. Persediaan awal barang dagang Stok bahan baku Dalam bisnis, ketersediaan barang menjadi hal yang penting dan perlu diperhatikan agar tidak sampai terjadi kekosongan produk yang berakibat produk langka di pasaran, lebih parahnya lagi bisa mengurangi laba perusahaan. Informasi persediaan barang dagang ini bisa Anda cek pada neraca periode yang sedang berjalan mulai dari awal tahun. 2. Pembelian bersih Untuk memastikan produk selalu ready sepanjang periode yang sedang berjalan, perusahaan akan selalu melakukan pembelian barang dagang. Pembelian barang bisa dilakukan dengan cara bayar tunai atau kredit ditambah dengan biaya transport, jika ada dikurangi dengan diskon atau retur pembelian. Dalam prakteknya, diskon dan retur ini belum tentu ada dalam satu periode pembelian. Jadi komponen pembelian hanya mencakup pembelian barang ditambah dengan biaya transport saja. 3. Persediaan akhir barang dagang Persediaan akhir barang Komponen HPP yang ketiga adalah persediaan akhir barang dagang. Komponen terakhir ini bersifat sebagai pengurang dari jumlah barang yang siap dijual oleh perusahaan. Perhitungannya persediaan awal barang dagang ditambah dengan pembelian bersih lalu dikurangi persediaan akhir barang dagang. Persediaan akhir barang dagang ini adalah stok realtime pada saat akhir masa periode tahun buku yang sedang berjalan. Baca juga Tips Terbaik Menaikkan Harga Jual Produk Rumus HPP Agar Anda tidak bingung, berikut rumus perhitungan harga pokok penjualan HPP = persediaan awal + pembelian bersih – persediaan akhir Cara Menghitung HPP Nah setelah Anda mengetahui rumus HPP, kini saatnya Anda untuk mencoba menghitung harga pokok produksi dari suatu barang. Agar lebih jelas kami akan memberikan contoh langsung dengan perhitungannya. PT Digital Solusi Indonesia per tanggal 31 Januari 2021 memiliki Persediaan barang dagang awal sebesar Rp 100 juta Pembelian bersih sebesar Tp 80 juta Beban transport sebesar Rp 15 juta Retur pembelian sebesar Rp 2 juta Diskon pembelian sebesar Rp 2 juta Persediaan barang dagang akhir sebesar Rp 70 juta Untuk perhitungan harga pokok penjualannya HPP sebagai berikut Pembelian bersih = pembelian bersih + beban transport – retur pembelian + diskon pembelian Pembelian bersih = 80 juta + 15 juta – 2 juta+2 juta = 95 juta – 4 juta = 91 juta Barang tersedia dijual = persediaan barang dagang awal + pembelian bersih Barang tersedia dijual = Rp 100 juta + Rp 91 juta = Rp 191 juta Harga pokok penjualan HPP = barang tersedia dijual – persediaan barang dagang akhir Harga pokok penjualan HPP = Rp 191 juta – Rp 70 juta = Rp 121 juta Dari perhitungan contoh harga pokok penjualan HPP tersebut diketahui bahwa HPPnya sebesar Rp 121 juta. Kesimpulan Dengan mengetahui harga pokok penjualan HPP, Anda bisa menentukan harga jual yang tepat untuk konsumen. Harga jual tentunya harus lebih besar dari HPP agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan. Nah demikian pembahasan mengenai apa itu harga pokok penjualan dan cara menghitungnya dengan benar. Silahkan Anda mempraktekkan untuk menghitung HPP dari bisnis yang Anda jalankan kira-kira sudah benar belum dalam strategi menentukan harga jual produk. Perlu sahabat Qwords ketahui bahwa memiliki banyak layanan penjualan domain hosting dan server untuk kebutuhan website. Bagi sahabat Qwords yang berencana membuat website untuk bisnisnya bisa langsung pesan sekarang juga. Selain itu ada layanan Google Workspace, VPN, Email Bisnis, Email Marketing dan masih banyak lainnya. Silahkan kunjungi website kami di untuk info lebih lanjut. Terima kasih

Itulahbeberapa hal yang harus diketahui mengenai harga pokok penjualan atau HPP. Mulai dari pengertian HPP, pengecualian HPP, komponen biaya dalam perhitungan HPP, cara menghitung HPP, rumus HPP adalah, contoh perhitungan HPP perusahaan dagang, dan pentingnya melakukan perhitungan HPP. Sebagai seorang entrepreneur yang berkecimpung di dunia

HPP perusahaan jasa adalah salah satu indikator penting yang harus dicatat dan diperhitungkan dengan baik, agar kegiatan bisnis terkait tetap memeroleh profit secara konsisten di setiap Harga Pokok Penjualan ini juga akan memberikan kemudahan, dalam proses perencanaan strategi bisnis di periode berikutnya. Lantas, apa itu HPP perusahaan jasa? Bagaimana cara menghitungnya? Dan adakah metode terbaik yang dapat memaksimalkan, sekaligus menyederhanakan proses perhitungan HPP perusahaan jasa?Simak penjelasan lengkapnya pada artikel RedERP di bawah ini, ya!Apa Itu Harga Pokok Jasa?Harga pokok jasa atau Cost of Revenue COR merupakan salah satu komponen utama dalam laporan laba rugi, yang merincikan total biaya atas proses aktivitas pelayanan jasa perusahaan untuk biaya yang ada nantinya akan dihitung menggunakan rumus terkait. Guna menemukan nilai pengeluaran keseluruhan, atas aktivitas pelayanan jasa yang dilakukan oleh suatu Juga Revenue Stream Adalah Pengertian, Fungsi, Jenis, hingga ContohKomponen HPP Perusahaan JasaHarga Pokok Penjualan perusahaan jasa terdiri dari serangkaian biaya yang dikelompokkan menjadi 2 komponen. Pengelompokkan tersebut bertujuan untuk memudahkan proses perhitungan, sehingga hasil akhirnya dapat objektif dan tidak tercampur dengan jenis biaya lainnya. Adapun penjelasannya diuraikan pada poin-poin di bawah Biaya Termasuk HPP Perusahaan JasaKomponen ini mencakup seluruh biaya yang memiliki keterkaitan dalam setiap proses pelayanan jasa kepada para pelanggan atau klien. Komponen cost of revenue perusahaan jasa tidak berkaitan dengan material sama sekali. Melainkan terkait biaya tenaga kerja hingga peralatan penunjang layanan jasa, di antaranyaTenaga kerja langsung Meliputi biaya yang diperlukan dalam memeroleh atau merekrut tenaga kerja berkompeten dan berpengalaman, untuk memaksimalkan kinerja perusahaan dalam menyediakan pelayanan jasa kepada para pelanggan atau langsung Setiap biaya yang mampu menunjang aktivitas pelayanan jasa perusahaan kepada pelanggan atau klien, misalnya peralatan dan pemasaran Seluruh biaya yang dibutuhkan perusahaan dalam mempromosikan pelayanan jasa mereka kepada calon pelanggan atau klien, contohnya biaya iklan, biaya agensi, dan tambahan lainnya Mencakup biaya tambahan lain yang berkaitan dengan proses pelayanan jasa untuk pelanggan atau Biaya Bukan Termasuk HPP Perusahaan JasaKomponen kedua ialah keseluruhan biaya yang perusahaan keluarkan, namun tidak berkaitan dengan proses pelayanan jasa untuk pelanggan ataupun klien. Biaya-biaya yang tidak termasuk ke dalam komponen cost of revenue perusahaan jasa antara lainBiaya tidak langsung Biaya tidak langsung meliputi depresiasi, biaya bank, biaya komunikasi, sewa gedung kantor, dan analisis dan pengembangan Kegiatan yang berkaitan mengenai analisis dan pengembangan layanan tidak termasuk dalam komponen cost of revenue perusahaan jasa. Umumnya, biaya yang dibutuhkan untuk kedua kegiatan tersebut tergolong sangat tinggi. Biaya administrasi Biaya administrasi yang dimaksud ialah penggajian yang ditujukan bagi departemen non-produksi, seperti admin, hukum, dan keuangan. Baca Juga Seperti Apa Perhitungan HPP Perusahaan ManufakturLangkah Menghitung HPP Perusahaan JasaProses perhitungan cost of revenue perusahaan jasa harus dilakukan secara sistematis, agar hasil angka akhir yang dihasilkan akurat dan tidak merugikan suatu bisnis. Berikut 6 langkah dalam menghitung cost of revenue perusahaan jasaLangkah 1 Pertama, tetapkan terlebih dahulu jumlah biaya yang dibutuhkan dalam mendapatkan tenaga kerja berpengalaman dan berkompetensi, untuk memberikan pelayanan maksimal untuk para 2 Kedua, tentukan total biaya pengeluaran langsung meliputi biaya peralatan dan lainnya, yang mampu menunjang para pekerja dalam memberikan layanan terbaik kepada 3 Ketiga, patok keseluruhan biaya yang dapat melancarkan proses pemasaran jasa misalnya biaya agensi, biaya iklan, dan lain sebagainya. Langkah 4 Keempat, tentukan total nominal biaya tambahan lainnya yang memiliki keterkaitan dengan proses pelayanan jasa untuk 5 Terakhir, hitung seluruh biaya di atas menggunakan rumus cost of revenue perusahaan dan Contoh Menghitung HPP Perusahaan JasaAdapun rumus dari perhitungan cost of revenue perusahaan jasa cukup menambahkan seluruh biaya yang dikeluarkan, dalam menjalankan aktivitas pelayanan untuk pelanggan/klien. Berikut rumus cost of revenue perusahaan jasa beserta contohnyaCost of Revenue = Tenaga Kerja Langsung + Biaya Pengeluaran Langsung + Biaya Pemasaran + Biaya Tambahan Lainnya yang Berkaitan dengan Pelayanan JasaContoh KasusSebuah perusahaan fotografi global beken asal Indonesia bernama Rana Inspire telah menghabiskan sejumlah biaya, untuk menjalankan aktivitas pelayanan jasa untuk para kliennya pada tahun 2022. Berikut daftar pengeluaran biayanya. Tenaga kerja langsung = Rp500 JutaPengeluaran langsung = Rp1 MiliarBiaya pemasaran = Rp700 JutaBiaya lain yang berkaitan dengan pelayanan jasa = Rp500 JutaMaka perhitungan keseluruhan biayanya adalah Cost of Revenue = Tenaga Kerja Langsung + Biaya Pengeluaran Langsung + Biaya Pemasaran + Biaya Tambahan Lainnya yang Berkaitan dengan Pelayanan JasaCOR = Rp500 Juta + Rp1 Miliar + Rp700 Juta + Rp500 Juta = Rp2,7 MiliarCOR = Rp2,7 MiliarMaka total biaya keseluruhan yang harus dirogoh perusahaan Rana Inspire dalam menjalankan pelayanan jasa fotografinya, untuk para klien selama tahun 2022 yaitu sebesar Rp2,7 Juga Apakah Itu Indeks Harga dan Seperti Apa Menyusunya?Sederhanakan dan Tingkatkan Akurasi Perhitungan HPP Perusahaan Jasa dengan Aplikasi Akuntansi RedERPSoftware ERPKeakuratan data dalam menghitung biaya bisnis adalah hal wajib yang harus dijaga konsistensinya, termasuk perhitungan HPP perusahaan hasil perhitungan yang akurat, kondisi finansial suatu perusahaan berpeluang menjadi tidak stabil. Bahkan dapat menyebabkan terjadinya pelencengan, dalam pengambilan keputusan strategi bisnis untuk periode mendatang. Kedua hal tersebut apabila tidak ditangani secara serius, bisa mendorong terjadinya permasalahan keuangan fatal lainnya dalam tubuh perusahaan. Sebagai upaya pencegahan, perusahaan dapat memanfaatkan software akuntansi yang saat ini sudah banyak tersedia di Indonesia. Namun, Anda juga harus selektif memilih software akuntansi mana yang bisa diandalkan. Pastikan segala fitur yang tersedia dalam aplikasi akuntansi tersebut mampu menjawab segala kebutuhan Anda dalam pengelolaan keuangan layanan ERP Enterprise Resource Planning terbaik di Indonesia RedERP, memiliki spesifikasi software akuntansi online termutakhir serta multifungsi. Di mana mampu menyelesaikan berbagai permasalahan pengelolaan keuangan dalam bisnis, salah satunya perhitungan HPP jasa akuntansi online RedERP sudah terintegrasi dan terotomatisasi dengan baik, serta mampu melakukan kegiatan monitoring secara real time. Atas spesifikasi canggihnya tersebut, maka risiko kesalahan pada setiap aktivitas pengelolaan keuangan seperti human error ataupun fraud. Dapat diminimalisir semaksimal mungkin oleh software akuntansi online berbasis web dari akuntansi online RedERP bisa membantu Anda dalam menyederhanakan sekaligus mengoptimalkan perhitungan HPP perusahaan jasa. Bahkan Anda bisa menganalisis secara mendalam, hasil akhir perhitungan HPP perusahaan jasa melalui software akuntansi online RedERP. Alhasil, perencanaan strategi bisnis perusahaan Anda di periode mendatang dapat lebih terukur dan tepat sasaran. Tertarik untuk mulai bergabung? Ayo, segera hubungi kontak yang tertera pada laman utama RedERP. Bersama kami, menjalankan setiap aktivitas bisnis kini dapat lebih praktis, terukur, dan optimal. Sehingga, peluang meningkatnya perolehan profit perusahaan di kemudian hari akan semakin tinggi. HitungHarga Pokok Penjualan. HPP = Barang Tersedia Dijual - Persediaan Akhir. HPP = Rp32.000.000 - Rp5.000.000. HPP = Rp27.000.000. Berdasarkan perhitungan di atas, maka HPP-nya adalah sebesar Rp27.000.000. Demi mendapatkan nilai harga pokok penjualan yang tepat, laporan neraca lajur sebuah perusahaan haruslah tepat dan dibuat dengan teliti.
Untuk para pemilik usaha, mengetahui tentang cara menentukan harga jual pokok tentu menjadi salah satu hal yang harus dipahami. Ada beberapa faktor yang bisa digunakan untuk menentukan harga jual produk, seperti halnya biaya variabel dan biaya tetap. Pada dasarnya, harga jual merupakan suatu harga yang dibebankan kepada para pembeli ataupun konsumen dan nilainya didapatkan dengan cara menjumlahkan biaya produksi, biaya non produksi, dan juga keuntungan yang ingin didapatkan oleh pemilik bisnis. Oleh karena itu, sebagai seorang pebisnis, jangan sampai kita mengalami kerugian karena salah menetapkan harga jual produk. Nah, supaya tidak salah lagi, dalam artikel kali ini kami akan memberikan cara menghitung harga jual yang paling mudah dipahami dan pastinya menguntungkan. Apa yang dimaksud dengan HPP?Cara Menghitung HPP / Harga Pokok Penjualan1. Pembelian Bersih2. Persediaan Awal3. Persediaan AkhirRumus Harga Pokok Penjualan HPP Pada Perusahaan Manufaktur1. Menghitung Bahan Baku yang Dipakai2. Menghitung Biaya Produksi3. Menghitung Harga Pokok Produksi1. Menghitung Bahan Baku yang digunakan2. Menghitung Total Biaya Produksi3. Menghitung Harga Pokok Produksi4. Menghitung Harga Pokok PenjualanCara Menghitung Harga Jual Produk Barang atau Jasa1. Cost Plus Pricing2. Mark Up Pricing3. Break Even PricingBuku Tentang BisnisArtikel Terkait Bisnis Apa yang dimaksud dengan HPP? HPP atau Harga Pokok Penjualan merupakan sejumlah pengeluaran dan juga beban yang dikeluarkan secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan untuk menghasilkan produk ataupun jasa. Contoh yang termasuk ke dalam Harga Produk Penjualan yaitu biaya tenaga kerja, overhead, dan juga bahan. Perusahaan harus bisa menentukan Harga Pokok Penjualan untuk semua produk atau barang yang dijual guna memperhitungkan keuntungan. HPP sendiri diatur sedemikian rupa supaya sesuai dengan target pasar yang dituju oleh produsen atau penjual dan bisa diterima oleh masyarakat secara umum. Walaupun dapat dikatakan bahwa ini merupakan hal yang cukup sederhana yang bila salah dalam penentuannya, perusahaan dapat mengalami kerugian. Setiap biaya yang dimasukkan ke dalam harga pokok penjualan atau HPP merupakan biaya yang berhubungan secara langsung dengan produk tertentu yang ditawarkan oleh perusahaan. Contohnya saja seperti biaya produksi, assembly, impor, dan lainnya yang berkaitan dengan produk tersebut. Biaya yang tidak langsung berkaitan dengan produk tidak dapat dimasukkan ke dalam harga pokok penjualan. Oleh sebab itu, Harga Pokok Penjualan dibuat supaya perusahaan memahami secara detail mengenai biaya dari produk tersebut. Cara menghitung HPP yaitu dengan cara menambahkan Pembelian Bersih ke Persediaan Awal di periode tertentu, lalu menguranginya dengan Persediaan Akhir di periode tersebut. Berikut ini adalah cara menghitung Harga Pokok Penjualan atau HPP, antara lain HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir 1. Pembelian Bersih Pembelian bersih merupakan keseluruhan pembelian barang dagangan yang dilakukan oleh perusahaan untuk pembelian barang secara tunai ataupun kredit, ditambah lagi dengan biaya langsung seperti halnya ongkos angkut. Pembelian tersebut kemudian dikurangi dengan potongan pembelian dan juga retur pembelian. Sehingga akan diperoleh nilai pembelian yang bersih atau sebenarnya dalam satu periode itu sendiri. 2. Persediaan Awal Persediaan awal barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia di awal periode akuntansi perusahaan. Misalnya saja saat awal bulan ataupun awal tahun. Saldo persediaan awal barang tersebut dapat dicek di laporan neraca saldo periode berjalan ataupun di neraca saldo yang ada di awal perusahaan pada tahun sebelumnya. 3. Persediaan Akhir Persediaan akhir barang dagang merupakan persediaan barang yang masih tersedia di akhir periode akuntansi perusahaan. Misalnya saja di akhir bulan maupun di akhir tahun buku berjalan. Nilai saldo tersebut umumnya diperoleh dari perhitungan stok opname atau stok fisik. Ini berlaku untuk berbagai perusahaan yang belum memakai aplikasi stok ataupun akuntansi. Berikut ini adalah contoh dari Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan atau HPP pada perusahaan dagang dari sebuah toko ritel yang menjual camilan ataupun makanan ringan. Dimana toko tersebut sedang menyelesaikan laporan keuangan di akhir tahun dan menghitung jumlah persediaan di awal tahun. Berikut adalah datanya Diketahui Persediaan Awal Barang Tahun 2021 = Rp. Pembelian baru selama Tahun 2021 = Rp. Persediaan Akhir Barang Tahun 2021 = Rp. Penyelesaian HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal Barang – Persediaan Akhir Barang HPP = Rp. + Rp. – Rp. HPP = Rp. Jadi, toko ritel camilan di atas menjual produk dagangannya sebesar Rp. selama tahun 2021 dan hanya menyisakan barang dengan nilai sebesar Rp. pada tanggal 31 Desember 2021. Informasi tersebut tak hanya bisa membantu toko ritel dalam merencanakan pembelian untuk tahun depan. Tapi juga bisa membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi terkait biayanya. Harga Pokok Penjualan atau HPP juga bisa memberikan informasi terkait margin penjualan untuk setiap produk jika dibuat penggolongan untuk setiap kategori produk. Dengan begitu, manajemen bisa mengetahui produk mana saja yang paling menguntungkan dan juga menghasilkan uang paling banyak. Akan tetapi jika kita menggunakan aplikasi Penjualan dan Inventori, maka perhitungan Persediaan akan dilakukan secara otomatis saat kita melakukan input Pembelian Barang dan Penjualan barang. Dengan begitu, stok akhir bisa selalu terupdate secara real-time dan pastinya Harga Pokok Pembelian akan dihitung secara otomatis oleh sistem tersebut setiap saat tanpa perlu menunggu lagi akhir periode ataupun akhir tahun. Tak hanya itu saja, Harga Pokok Penjualan juga bisa diketahui secara lebih detail per kategori barang, per barang, dan juga total perusahaan. Rumus Harga Pokok Penjualan HPP Pada Perusahaan Manufaktur Perhitungan Harga Pokok Penjualan atau HPP pada suatu perusahaan manufaktur jauh lebih sulit daripada pada perusahaan dagang. Hal tersebut terjadi karena pada perusahaan dagang kita hanya akan membeli kemudian menjual barang yang sama. Sehingga biaya yang akan timbul dari barang yang kita beli tidak banyak. Biasanya hanya akan ada ongkos angkut saja. Namun jika pada perusahaan manufaktur, karena akan terjadi perubahan barang dari bahan baku kemudian diproses menjadi barang jadi, maka akan menimbulkan biaya tambahan lain seperti biaya produksi dan lainnya. Oleh karena itu, untuk menghitung HPP perusahaan manufaktur, maka kamu harus menggunakan rumus di bawah ini Harga Pokok Penjualan HPP = Harga Pokok Produksi + Persediaan Awal Barang Jadi – Persediaan Akhir Barang Jadi Harga Pokok Produksi adalah harga yang diperoleh dari Bahan Baku yang dipakai ditambah dengan biaya produksi yang timbul guna mengubah Bahan Baku menjadi barang yang sudah jadi. Berikut ini adalah tahapan menghitung Harga Pokok Produksi, antara lain 1. Menghitung Bahan Baku yang Dipakai Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung bahan baku yang dipakai perusahaan Bahan Baku Yang Digunakan = Persediaan Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Persediaan Akhir Bahan Baku 2. Menghitung Biaya Produksi Di bawah ini adalah rumus yang bisa kamu gunakan untuk menghitung total biaya produksi Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi 3. Menghitung Harga Pokok Produksi Berikut ini adalah rumus yang bisa kamu pakai untuk menghitung harga pokok produksi di suatu perusahaan. Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + Persediaan Awal Barang dalam Proses Produksi – Persediaan Akhir Barang dalam Proses Produksi Contoh untuk Menghitung Harga Pokok Penjualan atau HPP pada Perusahaan Manufaktur pada contoh yang sudah kita bahas di atas. Kita akan menggunakan toko ritel yang menjual makanan ringan atau camilan, dimana mereka hanya akan membeli barang tersebut lalu dijual kembali. Lalu, pemilik toko ingin melakukan produksi sendiri untuk beberapa jenis produk makanan ringan yang memiliki tingkat penjualan yang baik. Salah satunya yaitu camilan produk keripik singkong. Hal tersebut dilakukan supaya mereka dapat memperoleh keuntungan yang lebih banyak dan menjual hasil produksinya ke toko lain diluar toko milik mereka sendiri. Di dalam contoh kali ini, perusahaan mempunyai persediaan bahan baku di awal tahun senilai Rp. 300 juta, kemudian bahan setengah jadi atau barang yang berada di dalam proses produksi senilai Rp. 200 juta, serta persediaan Finished Goods atau barang yang sudah jadi dan siap untuk dijual senilai Rp. 500 juta di awal tahun 2021. Di tahun yang sama perusahaan tersebut mulai membeli bahan baku senilai Rp. 800 juta dengan adanya biaya atau ongkos kirim senilai Rp. 80 juta. Lalu ada juga biaya tenaga kerja dan juga perawatan mesin selama tahun 2021 yaitu senilai 150 juta. Pada akhir tahun 2021, sisa penggunaan bahan baku yaitu senilai Rp. 200 juta, dimana sisa persediaan dalam prosesnya senilai juta dan sisa barang dari produk yang dapat dijual yaitu senilai Rp. 300 juta. Berapakah HPP perusahaan tersebut? Diketahui Persediaan Awal Bahan Baku = Persediaan Awal Barang dalam Proses Produksi = Persediaan Awal Barang Jadi = Pembelian Bahan Baku = Biaya Pengiriman = Biaya Tenaga Kerja dan Perawatan Mesin = Persediaan Akhir Bahan Baku = Persediaan Akhir Barang dalam Proses Produksi = Persediaan Akhir Barang Jadi = Penyelesaian Perhitungan Harga Pokok Penjualan dalam kasus di atas harus dihitung melalui empat tahapan seperti yang disebut sebelumnya, berikut adalah tata cara selengkapnya 1. Menghitung Bahan Baku yang digunakan Bahan Baku Yang Digunakan = Persediaan Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Persediaan Akhir Bahan Baku Bahan Baku Yang Digunakan = + + – Bahan Baku Yang Digunakan = 2. Menghitung Total Biaya Produksi Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi Total biaya produksi = + Total biaya produksi = 3. Menghitung Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + Persediaan Awal Barang dalam Proses Produksi – Persediaan Akhir Barang dalam Proses Produksi Harga Pokok Produksi = + – Harga Pokok Produksi = 4. Menghitung Harga Pokok Penjualan HPP = Harga Pokok Produksi + Persediaan Awal Barang Jadi – Persediaan Akhir Barang Jadi HPP = + – HPP = Maka HPP Perusahaan Manufaktur tersebut adalah Rp. Setelah mengetahui bahwa penghitungan Harga Pokok Penjualan sangatlah penting, supaya kita bisa memahami dengan jelas berapakah sesungguhnya modal yang akan kita keluarkan untuk jasa ataupun barang yang akan dijual. Hal tersebut tentu akan meningkatkan kehati-hatian kita supaya kita tidak hanya fokus pada tingkat penjualan saja, tapi karena ketika kita salah dalam menghitung HPP, maka hal itu akan berakibat sangat fatal untuk setiap produk yang kita jual. Bukannya mendatangkan banyak keuntungan, tapi justru bisa membuat bisnis kita merugi dalam jumlah yang tidak sedikit. Berbeda jika kita sudah mengetahui HPP dengan baik, tentu kita dapat menentukan harga jual dengan lebih baik lagi. Sehingga keuntungan yang ada diperoleh bisa lebih optimal. Cara Menghitung Harga Jual Produk Barang atau Jasa Berikut ini adalah beberapa cara lain yang bisa kamu gunakan untuk menghitung Harga Jual Produk Barang ataupun Jasa. 1. Cost Plus Pricing Pertama, cara yang bisa kamu gunakan untuk menghitung harga jual produk yaitu dengan menggunakan cara cost plus pricing. Kemudian, biaya yang dikeluarkan akan ditambahkan dengan keuntungan yang ingin kamu dapatkan. Biasanya, keuntungan tersebut akan dijumlahkan ke dalam bentuk persentase. Dimana modal yang dijumlahkan tak hanya mengenai biaya pembelian bahan baku saja, tapi jua ada biaya operasional seperti biaya listrik, biaya gaji pegawai, biaya internet, dan lain sebagainya. Di bawah ini adalah rumus yang bisa kamu gunakan untuk menghitung cost plus pricing. Harga jual = modal + persentase laba Supaya lebih paham lagi, di bawah ini kamu akan menemukan contoh konkrit yang bisa dijadikan sebagai gambaran. Bayangkan saja kamu memiliki usaha kue brownies dan mendapatkan orderan sejumlah 10 box hampers dari seseorang. Akan tetapi, ternyata kamu membutuhkan modal senilai Rp. 500 ribu untuk digunakan membeli bahan baku yang berkualitas premium. Tak hanya itu, kamu juga membutuhkan biaya kemasan sejumlah 10 ribu rupiah dan juga biaya untuk karyawan senilai Rp. 150 ribu. Keuntungan yang ingin kamu peroleh dari penjualan kue brownies tersebut yaitu 30%. Nah, berikut ini adalah cara yang bisa kamu gunakan untuk menghitung harga jualnya dengan menambahkan modal dan juga keuntungan yang ingin kamu dapatkan. Harga jual = modal + persentase laba Harga jual = + + + 30% x modal Harga jual = + 30% x Harga jual = + Harga jual = untuk 20 box Dari penghitungan di atas, dapat kita pahami bahwa untuk menjual satu box kue brownies, kita harus menjualnya dengan harga Rp. per box. 2. Mark Up Pricing Cara kedua yang bisa kamu gunakan untuk menghitung harga jual yaitu dengan cara mark up pricing. Cara tersebut hampir sama dengan cara yang sebelumnya sudah kita bahas, dimana kita akan menghitung harga jual dengan cara menentukan harga jual dengan mark up harga terlebih dahulu. Akan tetapi, cara tersebut cenderung lebih sederhana dan mudah untuk dilakukan. Sebab, sebagai pemilik bisnis, kamu hanya perlu menambahkan modal dengan keuntungan yang ingin kamu peroleh. Berikut ini adalah rumus dalam menghitung mark up pricing. Harga jual = modal + mark up Misalnya saja, Pak Toni menjual 100 pcs celana jeans dengan modal awal 6 juta rupiah dan ingin mendapatkan keuntungan penjualan 100 pcs celana jeans atau sebanyak 700 ribu rupiah. Nah, salah satu cara dalam menghitung harga jual yaitu dengan menggunakan rumus mark up. Berikut adalah penjelasan selengkapnya Harga jual = modal + mark up Harga jual = + Harga jual = untuk 100 pcs celana jeans Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan di atas, maka Pak Toni dapat menjual celana jeans nya di pasar dengan harga Rp per pcs. 3. Break Even Pricing Cara selanjutnya dalam menghitung harga jual barang dan jasa yaitu dengan menggunakan cara perhitungan break even pricing. Cara tersebut akan sangat mementingkan biaya produksi dan permintaan pasar guna menentukan harga jual produk yang cocok dan sesuai. Jika penjualan produk ternyata masih berada di bawah break even, itu artinya bisnis kamu mengalami kerugian. Tapi juga sebaliknya, kamu akan memperoleh keuntungan dan mendapatkan laba apabila penjualan kamu lebih tinggi dari titik break even. Ada beberapa syarat yang diperlukan oleh para pemilik bisnis ataupun wirausaha untuk menghitung harga jual dengan menggunakan cara tersebut. Dimana syarat yang diperlukan adalah semua modal bisnis yang digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Semua produk yang dibuat harus dapat dipastikan bisa terjual habis dan modal variabel per satuan produk memiliki harga yang serupa. Itulah beberapa penjelasan mengenai cara menentukan harga jual pokok yang harus kamu pahami, khususnya untuk para pemilik bisnis. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Hargapokok penjualan (HPP) atau cost of goods sold (COGS) dalam sistem akuntansi pengelolaan arus kas terakurat adalah total keseluruhan biaya yang perusahaan keluarkan secara langsung untuk mendapatkan barang atau jasa yang mereka jual. Dalam manufaktur, harga pokok penjualan disebut juga sebagai harga pokok produksi atau cost of goods manufactured (COGM).

Pembahasan pada artikel kali ini untuk memberikan pengetahuan dan cara menghitung harga pokok penjualan. Topik cara menghitung hpp akan banyak dibahas di artikel lain untuk memberikan wawasan lebih mendalam dan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan. Bagi beberapa orang masih belum memahami dan mengerti harga pokok penjualan atau harga modal untuk menjual suatu produk dengan harga yang telah ditambahkan jumlah keuntungan yang diinginkan. Menghitung HPP per unit suatu produk barang/jasa berfungsi sebagai penentu dalam menawarkan harga jual barang tersebut ke pasar, yang dapat dijumpai di bagian laporan laba rugi karena perhitungan HPP juga berperan dalam membantu menghitung penghasilan bersih maupun kotor sehingga diketahui mengalami keuntungan/kerugian dari menjalankan bisnis perusahaan. Definisi Harga Pokok Penjualan & Harga Pokok Produksi Sebelum membahas cara menghitung HPP, perlu diketahui apa itu harga pokok penjualan? dan apa itu harga pokok produksi?. Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan adalah biaya produk biaya yang dapat ditelusuri yang menjadi biaya suatu periode hanya jika produk tersebut dijual menurut Van Home dan Wachowicz 2005. Sehingga Harga Pokok Penjualan total jumlah atau kumpulan biaya yang disatukan untuk mendapat dan mengetahui nilai modal harga jual dan ditambahkan keuntungan dari transaksi menjual dalam waktu tertentu. Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah HPP semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang jasa jualan selama periode yang bersangkutan menurut Kuswadi 2008. Sehingga Harga Pokok Produksi adalah pengorbanan total jumlah biaya yang dikeluarkan khusus oleh perusahaan untuk memproduksi suatu barang yang dijualkan dalam waktu tertentu. Metode Menghitung Harga Pokok Produksi HPP Metode Full Costing Menghitung harga pokok produksi dengan cara full costing ialah menghitung seluruh biaya produksi sesuai unsur biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, biaya overhead tetap biaya pengeluaran dalam produksi yang bersifat tetap dan biaya overhead variabel biaya pengeluaran dalam produksi yang bersifat tidak tetap/berubah. Metode ini biasanya menampilkan laporan lebih terperinci dan jelas dalam menjelaskan alur proses perhitungan. Metode Variabel Costing Menghitung harga pokok produksi dengan cara variabel costing ialah menghitung seluruh biaya produksi sesuai unsur biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku dan biaya overhead variabel biaya yang bersifat tidak tetap/berubah. Metode ini biasanya disajikan kurang lengkap dan digunakan oleh pihak perusahaan dalam mengambil keputusan jangka pendek dalam memproduksi barang pesanan dengan jumlah sedikit. Apa Saja yang Termasuk dalam Perhitungan Harga Pokok Penjualan? Kenali terlebih dahulu apa saja yang termasuk ke dalam perhitungan HPP Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan berupa Biaya Bahan Baku Seluruh biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh semua bahan utama dalam memproduksi suatu produk barang/jasa meliputi biaya bahan utama produk dan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memperoleh bahan utama produk. Biaya Tenaga Kerja Langsung Seluruh biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan dalam membayar pegawai perusahaan atas kerja keras dalam menghasilkan produk barang/jasa meliputi gaji pegawai dan biaya yang berhubungan dengan pegawai. Biaya Overhead Seluruh biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan diluar dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dalam membantu memproduksi produk barang/jasa. Biaya overhead terbagi atas biaya overhead tetap dan tidak tetap. Biaya overhead tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan secara tetap tiap bulan seperti biaya air, listrik, biaya gedung dst, sedangkan biaya overhead tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan berubah tiap bulan dan biaya tidak menentu atau sebagai biaya tidak terduga seperti biaya service dst. Persediaan Awal Barang Persediaan awal adalah persediaan yang akhir sisa dari penjualan yang dijadikan sebagai persediaan awal untuk bulan selanjutnya. Persediaan awal merupakan persediaan barang yang akan dijual dimana jumlah yang dimiliki tidak cukup atau biasanya jumlah yang dimiliki kurang dari rata rata jumlah barang yang disediakan perusahaan untuk dijualkan. Pembelian Bersih Pembelian bersih adalah membeli barang untuk menambah jumlah barang guna untuk memenuhi rata rata jumlah barang yang akan dijualkan. Pembelian bersih biasanya merupakan pembelian barang yang telah dikurangi biaya transportasi, biaya retur dan biaya diskon. Persediaan Akhir Persediaan akhir ialah persediaan yang siap untuk dijualkan dan barang yang disediakan sudah melewati atau cukup dengan jumlah rata rata barang yang akan dijualkan oleh perusahaan melihat jumlah permintaan dan kebutuhan konsumen. Persediaan akhir didapat dari persediaan awal yang ditambahkan dengan pembelian bersih perusahaan . Tujuan & Manfaat Menghitung Harga Pokok Penjualan Tujuan menghitung harga pokok penjualan guna untuk mengetahui berapa besar biaya memproduksi barang atau jasa yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam menghasilkan produk barang atau jasa. Menghitung harga pokok penjualan berperan penting dalam menyusun laporan keuangan laba rugi perusahaan. Manfaat menghitung harga pokok penjualan yaitu untuk membantu memberikan informasi mengenai keuntungan/kerugian dari memproduksi barang/jasa dan membantu dalam menentukan harga yang akan dijual oleh perusahaan. Cara Menghitung HPP Harga Pokok Penjualan Cara menghitung HPP produk barang/jasa terdiri dari beberapa langkah antara lain Cara Mengetahui Biaya Bahan Baku Bahan baku yang dimaksud adalah bahan pokok utama yang dibutuhkan untuk diolah demi menghasilkan produk perusahaan. Disini bahan baku terdiri dari bahan baku belum jadi bahan mentah, bahan baku dalam proses dan bahan baku jadi. Untuk menghitung biaya bahan baku dengan menggabungkan bahan baku awal dan pembelian bahan baku yang dikurangi dengan sisa bahan baku akhir. Rumus Mencari Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Baku = Baku baku awal + Pembelian bahan baku – Bahan baku akhir Cara Mengetahui Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam memproses menghasilkan produk perusahaan. Menghitung dengan menggabungkan seluruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead tetap & tidak tetap. Rumus mencari Biaya Produksi Biaya Produksi = Bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + seluruh biaya overhead Cara Mengetahui Harga Pokok Produksi HPP Bagian ini memberikan cara hitung HPP Produk dengan cara menggabungkan biaya produksi dan persediaan awal barang yang kemudian dikurangi dengan persediaan akhir barang. Rumus mencari HPP Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi = Biaya Produksi + Persediaan Awal – Persediaan Akhir Cara Mencari HPP Harga Pokok Penjualan Cara menentukan HPP Penjualan dengan cara menggabungkan harga pokok produksi dengan persediaan awal yang kemudian dikurangi persediaan akhir. Rumus mencari HPP Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan = Harga Pokok Produksi + Persediaan Awal – Persediaan Akhir Download contoh cara menghitung HPP Contoh Cara Menghitung HPP pada Perusahaan Manufaktur pada link ini Contoh Cara Menghitung HPP pada Perusahaan Jasa pada link ini Contoh Cara Menghitung HPP Minuman pada link ini Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!

Pahamtentang cara menghitung harga pokok penjualan (HPP) adalah hal yang harus dikuasai oleh pebisnis atau pengusaha di bidang barang/jasa. Harga Pokok Penjualan juga disebut dengan Cost of Goods Sold (COGS). Perhitungan Harga Pokok Penjualan bertujuan untuk mengetahui berapa banyak produksi yang dilakukan dalam memproduksi barang/jasa. Dengan menghitung Harga Pokok Penjualan, kamu bisa
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah salah satu istilah akuntasi yang penting diketahui oleh pebisnis. Dalam bahasa Inggris, Harga Pokok Penjualan disebut dengan istilah Cost of Good Sold COGS. Pengertian HPP atau COGS secara umum adalah total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi dan penjualan. HPP adalah salah satu unsur penting dalam menghitung besar kecilnya laba dan kerugian. Secara spesifik, HPP digunakan dalam rumus menghitung laba kotor. Harga Pokok Penjualan dibutuhkan pebisnis untuk menentukan harga jual produk. Dengan begitu, pemilik bisnis bisa menghitung harga jual produk yang ideal agar tetap untung. Apa yang Dimaksud Harga Pokok Penjualan ? Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah total pengeluaran dan beban yang dikeluarkan secara langsung atau tidak langsung untuk memproduksi barang dan jasa. Salah satu komponen dalam HPP adalah Biaya Produksi. Selain itu, biaya impor, biaya jasa perakitan atau pengemasan, dan lain sebagainya juga masuk dalam perhitungan HPP. HPP adalah metrik bisnis yang digunakan untuk menghitung laba kotor dan margin kotor. Laba kotor dihitung dari mengurangi HPP dengan pendapatan. Lalu untuk menghitung margin kotor adalah dengan membagi laba kotor dengan pendapatan. Semakin tinggi HPP maka semakin rendah laba kotor yang didapat perusahaan. HPP juga biasa disebut dengan nama biaya penjualan atau COGS Cost of Good Sold. Cara menghitung HPP akan lebih mudah jika Anda sudah bisa membedakan komponen apa saja yang harus dihitung dan mana yang tidak. Komponen apa saja yang masuk perhitungan HPP ? Komponen Harga Pokok Penjualan HPP HPP atau Harga Pokok Penjualan terdiri dari Biaya bahan baku Biaya pengiriman barang dan jasa Biaya retur atau potongan pembelian Diskon penjualan Gaji karyawan pabrik Biaya untuk penyimpanan barang sebelum dijual Biaya overhead pabrik. Biaya yang Tidak Termasuk HPP Ada beberapa komponen yang tidak dihitung dari HPP. Semua biaya non operasional yang tidak berkaitan dengan proses produksi tidak masuk dalam HPP. Contoh biaya yang tidak dihitung di HPP adalah bunga atau belanja modal, biaya administrasi, biaya distribusi ke pelanggan, sewa kantor atau pabrik, biaya iklan, gaji karyawan di bagian manajemen, pajak, dan lain sebagainya. Selain itu, ada biaya lain yang tidak masuk dalam perhitungan HPP yaitu biaya produksi untuk produk yang tidak terjual hingga akhir periode pembukuan. Biaya ini bisa Anda cek dari berapa banyak persediaan barang di gudang di akhir periode pembukuan. Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan HPP Rumus untuk menghitung HPP adalah Biaya Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir = HPP Namun, sebelum menghitung HPP ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu 1. Hitung Penjualan Bersih Langkah pertama sebelum menggunakan rumus HPP adalah hitung penjualan bersih terlebih dahulu. Cara hitung penjualan bersih bisa dengan rumus berikut Total Pendapatan – Retur Penjualan + Diskon Penjualan = Penjualan Bersih 2. Hitung Pembelian Bersih Selanjutnya, setelah mengetahui Biaya Penjualan Bersih Anda harus menghitung Pembelian Bersih. Gunakan rumus berikut ini untuk menghitung Pembelian Bersih Pembelian Kotor + Ongkos Angkut Pembelian – Retur Pembelian + Diskon Pembelian = Pembelian Bersih 3. Hitung Persediaan Barang Setelah mendapat hasil perhitungan Pembelian Bersih, langkah selanjutnya adalah menghitung Persediaan Barang. Cara menghitung persediaan barang bisa menggunakan rumus berikut ini Persediaan Awal + Pembelian Bersih = Persediaan Barang 4. Hitung HPP Setelah menghitung semua komponen biaya di atas, langkah selanjutnya adalah menghitung Harga Pokok Penjualan. Menghitung HPP bisa dengan rumus berikut ini Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persediaan Akhir atau HPP = Biaya Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir Contoh Cara Menghitung HPP Toko kue Susi pada tahun 2021 memiliki data keuangan operasional sebagai berikut Persediaan awal Rp Persediaan akhir Rp Pembelian Kotor Rp Ongkos pembelian Rp Retur Pembelian Rp Diskon Pembelian Rp Contoh Cara Menghitung Rumus HPP 1. Hitung Pembelian Bersih + – + = – Pembelian bersih toko Kue Susi sebesar Rp 2. Persediaan Barang + = Rp Persediaan barang toko Kue Susi sebesar Rp 3. Harga Pokok Penjualan Rp – Rp = Rp Harga Pokok Penjualan HPP Toko Kue Susi di tahun 2021 sebesar Rp Perbedaan HPP dengan Harga Jual HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah jumlah pengeluaran dan beban secara langsung atau tidak langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual ke konsumen. Sedangkan harga jual adalah harga yang dibebankan ke konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual perusahaan. Perbedaan HPP dan harga jual adalah HPP hanya mengandung komponen pengeluaran untuk produksi barang atau jasa yang dijual Harga Jual sudah termasuk biaya produksi, operasional atau non produksi, laba perusahaan, dan lainnya. Jadi kesimpulannya, harga jual bisa lebih tinggi dibanding HPP karena semua beban yang tidak dihitung di HPP dibebankan ke harga jual untuk konsumen. Dari harga jual, perusahaan bisa membiayai semua pengeluaran baik yang terkait produksi maupun non produksi. Itulah pengertian HPP dan cara menghitungnya. Dengan mengetahui cara menghitung HPP akan memudahkan Anda untuk menentukan harga jual dan kondisi keuangan perusahaan. Untuk Anda yang ingin mulai berbisnis, sangat penting untuk memahami HPP dan cara menghitungnya.
03 Jurnal Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang. A: Cara Mencatat Jurnal Komponen HPP - Biaya Persediaan (Inventory Cost) Transaksi penjualan barang dagangan: B: Cara Mencatat Jurnal Komponen HPP - Biaya Overhead (Overhead Cost) 1: Jurnal Biaya pengepakan. 2: Jurnal Biaya pengiriman. 3: Jurnal Biaya penyimpanan. Perhitungan akuntansi sudah pasti melekat dengan dunia bisnis. Karena agar suatu bisnis atau perusahaan bisa terus berkembang, maka dari itulah diperlukan perhitungan yang benar-benar matang. Salah satu yang paling bermanfaat di dalam dunia usaha seperti usaha makanan, alat elektronik dan sebagainya adalah Harga Pokok Penjualan HPP. Harga pokok penjualan yakni jumlah pengeluaran dan beban yang yang diperkenankan. Baik itu secara langsung ataupun secara tidak langsung untuk menghasilkan barang. Pastinya Anda setuju jika di dalam menentukan harga barang dari suatu barang tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Penentuan suatu harga produk harus berdasarkan perhitungan, jadi tidak bisa asal memberi harga. Harga pokok penjualan inilah metode yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menentukan harga dari produk yang akan dijualnya. Definisi dari harga pokok penjualan Harga pokok penjualan HPP yaitu biaya yang muncul dari suatu barang yang diproduksi atau dijual didalam sebuah bisnis. Pada umumnya harga pokok penjualan ini ada pada sebuah perusahaan dagang, karena kegiatan utama dari perusahaan dagang ini memperjual belikan sebuah barang pokok penjualan HPP memiliki beberapa komponen yaitu Persediaan awal barang dagang Persediaan barang dagang ini tersedia pada awal periode tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal barang dagang ini bisa Anda lihat pada neraca saldo periode berjalan. Atau bisa juga ada pada neraca awal atau pada neraca tahun sebelumnya pada sebuah perusahaan. Persediaan akhir barang dagang yaitu persediaan barang dagangan yang tersedia di akhir periode tahun buku berjalan. Saldo persediaan ini bisa diketahui pada data penyesuaian perusahaan pada akhir yaitu seluruh pembelian dagang, baik itu pembelian secara tunai maupun pembelian dengan cara kredit yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Ditambah dengan biaya angkut sebuah pembelian barang. Dan dikurangi dengan potongan pembelian dan retur pembelian sebuah barang yang dari harga pokok penjualan HPPHarga pokok penjualan ini memiliki 2 manfaat, yaitu Bisa digunakan sebagai patokan untuk menentukan sebuah harga kedua untuk mengetahui laba yang diinginkan oleh sebuah perusahaan. Harga jual lebih besar daripada harga pokok penjualan, maka akan mendapatkan laba. Dan sebaliknya harga jual lebih rendah daripada harga pokok penjualan akan mengalami menghitung harga pokok penjualanSecara sederhana harga pokok penjualan yaitu sebuah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sebuah barang dagang. Atau bisa juga disebut dengan harga perolehan dari sebuah barang yang dijual. Penghitungan harga pokok penjualan ini merupakan sebuah perbandingan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sebuah barang yang beberapa unsur yang bisa mempengaruhi sebuah laporan harga pokok penjualan yaitu Kelebihannya Persediaan barang dagangan barang dagangan. Beban sebuah angkutan Retur pembelian barang dan pengurangan harga pembelian barang pembelian bersihAda beberapa unsur pembelian bersih diantaranya yaitu Biaya angkut sebuah pembelian dan pengurangan ini ada rumus pembelian bersih yaitu Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian – Return Pembelian + Potongan Pembelian = Pembelian persediaan barang Rumus persediaan barang yaitu Persediaan Awal + Pembelian Bersih = Persediaan harga pokok penjualanAda beberapa unsur harga pokok penjualan yaitu Persediaan awal sebuah barang angkut pembelian dan pengurangan ini sebuah rumus Harga Pokok Penjualan HPP Persediaan Barang – Persediaan Akhir = Harga Pokok PenjualanCara Menghitung HPP Bisnis JasaKarena pada dasarnya tidak semua bisnis yang terjun dibidang jasa tidak membutuhkan HPP, karena biasanya mereka tidak memiliki persediaan barang. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada beberapa bisnis jasa yang memiliki persediaan. Misalnya saja sebuah klinik, mereka menyediakan jasa kesehatan bagi masyarakat. Tentu saja mereka menjual jasa perawatan kesehatan, tetapi pada kenyataannya mereka juga menjual obat, dengan begitu sudah pasti memiliki persediaan obat. Begitu juga pada bisnis reparasi alat elektronik, pada kenyataannya mereka memiliki suku cadang. Sebenarnya perhitungan HPP bisnis jasa tidak berbeda jauh dengan bisnis dagang. Hanya saja pada sebuah perusahaan jasa, tidak ada HPP dalam laporan laba rugi. Hal inilah yang membedakan dengan perusahaan dagang, yang sudah pasti ada laporan laba rugi. Persediaan awal341,000,000Pembelian 355,000,000Beban angkut pembelian-+355,000,000Potongan pembelian-Retur pembelian -Total pembelian355,000,000+Total persediaan696,000,000Persediaan akhir201,450,000-Harga pokok penjualan HPP494,550,000-Harga pokok penjualan Persediaan awal barang dagang10,000,000Pembelian 15,000,000 Ongkos angkut pembelian500,000 +25,500,000Retur pembelian2,000,000Potongan pembelian 3,000,000+5,000,000+Barang siap dijual30,500,000Persediaan akhir barang dagang12,000,000-Harga pokok penjualan 18,500,000Nah itulah cara menghitung HPP tidak sulit kan? Yang perlu Anda ketahui bahwa cara diatas bukanlah panduan yang komprehensif. Tetapi bisa Anda jadikan tambahan wawasan untuk memahami tentang harga pokok penjualan. Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca. Sekian dan terimakasih. 0RTL3O.
  • gc29mj36sv.pages.dev/140
  • gc29mj36sv.pages.dev/363
  • gc29mj36sv.pages.dev/273
  • gc29mj36sv.pages.dev/396
  • gc29mj36sv.pages.dev/243
  • gc29mj36sv.pages.dev/568
  • gc29mj36sv.pages.dev/306
  • gc29mj36sv.pages.dev/548
  • harga pokok penjualan perusahaan jasa