MasalahKompleksitas dan Teori Kompleksitas. Seri-2 Artikel Kepemimpinan Berfikir Sistem. Tidak dipublikasikan. dosen atau mahasiswa lain. Meskipun pembelajaran dilakukan secara online namun pada kenyataannya interaksi tetap terjadi. c. Fenomena/permasalahan yang terjadi dalam organisasi bukan merupakan hitungan yang linier (Devereux et al., 2020).
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi - Setiap warga masyarakat memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai dalam Pancasila menjamin terciptanya masyarakat yang saling menghargai satu sama lain demi mewujudkan kepentingan bersama. Jika anggota masyarakat tidak melaksanakan tanggung jawabnya, maka akan timbul masalah sosial. Pengertian masalah sosial Dalam proses perubahan zaman, kadang muncul kondisi yang tidak diharapkan. Kondisi yang tidak diharapkan tersebut tentu menjadi polemik dan menjadi masalah sosial. Dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar 2006 oleh Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersifat sosial dan berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga kemasyarakatan. Baca juga 4 Faktor Penyebab Masalah Sosial dan Contohnya Masalah sosial timbul akibat perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realitas yang ada. Biasanya berupa proses sosial serta gejala sosial dalam masyarakat. Masalah sosial cenderung menghambat terwujudnya kesejahteraan dan menghambat terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Suatu gejala bisa dikatakan sebagai masalah sosial, apabila memenuhi syarat berikut Sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok tertentu telah memunculkan kegelisahan dan ketidakbahagiaan bagi individu lain dalam kelompok. Sesuatu yang dilakukan oleh seseorang tertentu telah melanggar atau tidak sesuai dengan nilai-norma yang dijunjung tinggi oleh kelompok. Sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok tertentu telah menyebabkan terjadinya disintegrasi kehidupan dalam kelompok. Contoh masalah sosial Berikut ini adalah masalah-masalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat, yaitu Sampah Salah satu kebiasaan tak terpuji yang terjadi di lingkungan masyarakat adalah kebiasaan membuang sampah sembarangan. Berikutini adalah beberapa dampak dari adanya kesenjangan sosial. 1. Pengangguran dan Kemiskinan Kesenjangan sosial dapat dilihat dari naiknya angka kemiskinan dan juga pengangguran setiap tahunnya. Jika suatu negara sudah didominasi oleh masyarakat yang miskin dan pengangguran, maka pendapatan negara tersebut sudah pasti sangat rendah. Jakarta - Manusia sebagai makhluk sosial memiliki keragamannya masing-masing yang bisa dipengaruhi oleh faktor ras, etnis, agama, atau pun status. Sebagai proses sosial, konflik kerap hadir tengah-tengah kehidupan masyarakat apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat?Untuk memahami konflik dalam masyarakat, diperlukan juga pemahaman tentang makna dari konflik itu sendiri. Mengutip Buku Saku Sosiologi SMA oleh Yulia Darmawaty, dan Drs. H. Achmad Djamil, konflik berasal dari bahasa latin, yaitu configere yang berarti saling itu, secara sosiologis, konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial antara dua orang atau lebih dua kelompok atau lebih yang berusaha saling menyingkirkan, menghancurkan, mengalahkan atau membuat pihak lain tidak ini pasti pernah dihadapi oleh setiap lapisan masyarakat, tidak terkecuali bagi individu dalam kehidupan sehari-harinya. Secara teori yang dilansir dari 'Sumber Belajar Elektronik' terbitan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KemenLHK, faktor penyebab konflik terbagi menjadi tiga, di antaranya sebagai berikut,1. Perbedaan Pendirian dan KeyakinanFaktor yang pertama ini lebih khususnya bagi individu. Faktor seperti inilah yang biasanya melahirkan bentrokan pendirian meskipun tidak melulu ada perlakuan kekerasan di konfliknya juga dapat berbentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak disetujui. Realitanya, memang tidak ada satu pun individu yang memiliki karakter yang sama. Hal ini pula yang menyebabkan perbedaan pendapat, tujuan, dan keinginan menjadi tidak Perbedaan KebudayaanFaktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat yang selanjutnya adalah perbedaan kebudayaan. Perbedaan ini tidak hanya menimbulkan konflik antar individu seperti sebelumnya, namun dapat menjadi pemicu konflik antar kelompok kebudayaan yang beragam di tiap kelompok dapat menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola perilaku yang berbeda pula di kalangan khalayak kelompok yang panjangnya, perbedaan kebudayaan ini bisa melahirkan sikap etnosentrisme. Atau, sikap yang ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya paling baik. Sikap ini juga menjadi buntut panjang dari terciptanya konflik antar penganut Perbedaan KepentinganTerakhir, perbedaan kepentingan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Karena adanya tujuan kepentingan yang berbeda-beda, memicu kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan kesempatan dan bagaimana dengan konflik di masyarakat Indonesia? Apa faktor penyebabnya?Dalam buku Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, karya Bagja Waluya disebutkan, Indonesia memiliki kompleksitas budaya yang plural dan heterogen atau masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup masing-masing tanpa ada pembaruan satu sama pertanda yang paling menonjol bagi masyarakat Indonesia adalah tidak adanya kehendak bersama dalam sifat majemuk tersebut. Sebab itulah, konflik yang terjadi di Indonesia kerap kali dilatarbelakangi oleh perbedaan dan pertentangan antar latar belakang sosio gimana nih, detikers? Sudah bisa sebutkan 3 faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat? Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] rah/nwy Padadasarnya kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan masyarakat adalah tindakan atau perilaku yang menyimpang dari norma. Kenakalan remaja merupakan masalah serius yang dihadapi bangsa kita. Apabila kasus kenakalan remaja terus berkembang di bangsa ini, maka yang terjadi adalah kemunduran bangsa. Karena remaja merupakan generasi penerus

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Negara Indonesia merupakan negara demokrasi, dimana Negara Indonesia mengimplementasikan kegiatan otonomi daerah dalam internal birokrasi. Aktualisasi kegiatan otonomi daerah ini merupakan bentuk pelimpahan wewenang dari pemerintahan pusat kepada pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan pada daerahnya masing-masing. Namun, pada faktanya masih terdapat penyimpangan-penyimpangan dalam realisasi otonomi daerah di Indonesia, salah satunya kasus yang terjadi di Provinsi Lampung akhir-akhir ini mengenai rusaknya beberapa jalan vital di Provinsi dan pertanggungjawaban dalam kegiatan otonomi daerah dan keuangan daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa pengelolaan keuangan pada daerah dimulai dari awal perencanaan hingga pengawasan keuangan daerah tersebut. Hal ini juga didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18. Pemerintah daerah menjadi organisasi yang menyelenggarakan pembangunan hingga pengabdian kepada masyarakat, sehingga pemerintah daerah tersebut memiliki tanggung jawab keuangan atas dana yang dihimpunnya dalam penilaian kinerja keuangan. Analisis keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pemerintah daerah adalah dengan melakukan analisis jumlah APBD pada pemerintah daerah informasi dari Kementerian Keuangan RI Ditjen Perbendaharaan Kanwil Provinsi Lampung, total belanja Negara yang disalurkan kepada Provinsi Lampung mencapai Rp 30 triliun dan menempati peringkat ketiga dalam realisasi belanja APBD Provinsi Se-Indonesia Tahun Anggaran 2022. Adapun Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Lampung pada Tahun Anggaran 2022 sebesar 6,752 triliun 95,01%, jauh berada diatas rata-rata provinsi. Namun, penggunaan APBD belum sampai kepada pembangunan infrastruktur jalan. Dugaan terkait penggelapan APBD oleh pejabat daerah Provinsi Lampung juga tidak ditemukan secara konkrit. Sehingga, penyebab utama tidak terurusnya kondisi jalan vital di Provinsi Lampung dikarenakan oleh ketidakpekaan pejabat daerah dalam menanggapi permasalahan dalam internal masyarakat. Menanggapi permasalahan sosial ini pemerintah pusat mengambil alih sebagian otonomi daerah Provinsi Lampung, utamanya dalam pembangunan infrastruktur jalanan di Lampung. Melihat realita dalam internal pemerintah daerah provinsi Lampung, perlu dilakukan revitalisasi terkait sumber daya manusia pada pejabat daerah supaya memiliki karakter yang berintegritas, terkhusus pada kepala daerahnya Gubernur Lampung. Kepemimpinan yang berintegritas mampu mengarahkan dan mengayomi anggotanya agar bekerja sesuai dengan visi dan misi organisasi, sehingga kebijakan yang dikeluarkan akan lebih tepat sasaran. Pemerintah daerah provinsi Lampung hendaknya mampu melakukan intropeksi diri terkait kebijakan yang akan dikeluarkannya di masa yang akan datang. Pengambilan alih otonomi daerah oleh pemerintah pusat menandakan bahwa pemerintah daerah kurang cakap dalam mengeluarkan kebijakan terkait otonomi daerah. Oleh karena itu, aktualisasi kepemimpinan berintegritas di dalam internal birokrasi pemerintah daerah perlu untuk dilakukan, supaya pejabat daerah lebih peka terhadap berbagai permasalahan sosial yang timbul di dalam masyarakat. Lihat Kebijakan Selengkapnya

Penyebabdari kompleksitas permasalahan yang terjadi karena tidak dapat dilepaskan dari masa lalunya (pilihan jawaban A). Misalnya, permasalahan terjadinya kecemburuan sosial di suatu wilayah di Indonesia antara masyarakat pendatang dan masyarakat asli di mana pendatang memiliki kehidupan yang lebih baik dalam bidang ekonomi dibandingkan

Permasalahan sosial adalah ketidaksesuaian unsur-unsur kebudayaan yang bisa membahayakan kehidupan suatu kelompok sosial. Beberapa faktor penyebab; faktor ekonomi, budaya, biologis, dan psikologis. Contoh permasalahan sosial; kenakalan remaja, kemiskinan, pengangguran, dll. Dampaknya; perpecahan kelompok, perilaku menyimpang, dan meningkatknya kriminalitas. Hai, Quipperian! Jika kamu bersekolah di sekolah reguler, pastinya kamu punya sejumlah teman sekelas yang akan bersama-sama denganmu setiap harinya dalam menjalani pelajaran satu ke pelajaran yang lainnya. Hal apa sih yang paling tidak disukai oleh kamu dan teman-temanmu? Jangan-jangan… Ulangan mendadak! Betul tidak? Ulangan mendadak memang sering membuat frustasi dan jengkel karena tidak memberikanmu kesempatan belajar demi nilai sempurna. Lalu, pernahkah ada pertengkaran di antara kamu dan teman sekelasmu? Misalnya, miskomunikasi yang membuat hal sepele jadi hal paling penting di dunia. Duh! Nah, tahukah kamu, bahwa dalam dunia yang lebih besar dari kelasmu yaitu masyarakat umum, ada pula hal yang serupa dengan ini? Ulangan mendadak serupa dengan permasalahan sosial dan pertengkaran serupa dengan konflik sosial. Eh, apa bedanya, ya? Daripada bingung, yuk baca ulasan yang telah disediakan Quipper Blog berikut ini! Apa yang Dimaksud dengan Permasalahan Sosial? Soerjono Soekanto mendefinisikan permasalahan sosial sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur kebudayaan yang dapat membahayakan kehidupan dari suatu kelompok sosial. Permasalahan sosial sendiri dapat terjadi karena adanya interaksi sosial di tengah-tengah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu antar individu, antar kelompok, atau antara individu dengan kelompok. Menurut Soetomo, masalah sosial merupakan sebuah kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat. Martin S. Weinberg menambahkan bahwa masyarakat yang tidak menginginkan permasalahan sosial tersebut sepakat bahwa dibutuhkan suatu tindakan untuk dapat mengubahnya. Apa Bedanya dengan Konflik Sosial? Konflik atau pertentangan ialah suatu bentuk interaksi yang ditandai dengan keadaan saling mengancam, menghancurkan, melukai, dan melenyapkan di antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Lebih lanjut lagi, Robbins berpendapat bahwa dalam konflik sosial, ada salah satu pihak yang merasa dirugikan sehingga memberikan dampak negatif kepada pihak yang satunya lagi. Misalnya, pandangan Karl Marx yang menggambarkan pertentangan di antara kelas borjuis yang memegang kekuasaan mengatur masyarakat melawan kelas proletar sebagai kelompok yang diatur oleh kelas borjuis. Mengapa Permasalahan Sosial dapat Terjadi? Permasalahan sosial terjadi karena beberapa faktor, antara lain Faktor ekonomi, misalnya masalah pengangguran dan kemiskinan. Faktor budaya, misalnya masalah kenakalan remaja dan seks bebas. Faktor biologis, misalnya masalah kekurangan gizi dan penyakit menular. Faktor psikologis, misalnya masalah kontrol terhadap emosi. Apa Bedanya dengan Konflik Sosial? Sementara itu, konflik sosial pun didasari oleh sejumlah faktor, di antaranya Adanya perbedaan kebudayaan dan adat istiadat. Adanya perbedaan kepentingan di antara individu maupun kelompok. Timbulnya perasaan benci dan dendam di tengah masyarakat. Timbulnya etnosentrisme sehingga masyarakat cenderung menilai kebudayaan lain dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri. Timbulnya primordialisme sehingga kelompok-kelompok merasa kepentingan mereka lebih utama daripada kepentingan-kepentingan lain. Seperti Apa Contoh Permasalahan Sosial dalam Masyarakat? Di tengah-tengah masyarakat, ada beberapa contoh nyata permasalahan sosial yang mungkin sudah familiar bagimu, antara lain Kenakalan remaja Kemiskinan Pengangguran Kesehatan Aliran sesat Berita hoax Apa Bedanya dengan Konflik Sosial? Sementara itu, contoh nyata dari konflik sosial ialah Konflik rasial Konflik politik Konflik agama Konflik internasional Apa Dampak dari Adanya Permasalahan Sosial? Masalah pastilah mendatangkan dampak, contohnya adalah munculnya Peningkatan tindak kriminalitas Perpecahan kelompok Perilaku menyimpang Pengangguran Kesenjangan antara kaya dan miskin Apa Bedanya dengan Konflik Sosial? Sama seperti permasalahan sosial, konflik sosial pun dapat membawa dampak, contohnya adalah timbulnya Perpecahan dan permusuhan antar kelompok Pandangan negatif terhadap kelompok yang tidak sama dengannya Sikap dan tindakan diskriminatif pada kelompok masyarakat yang berbeda karena satu dan lain hal Bagaimana Cara Mengatasi Permasalahan Sosial? Setiap jenis masalah yang ada memiliki solusi yang berbeda-beda dalam penanganannya. Contohnya, angka kenakalan remaja dapat ditekan dengan memberikan ruang aktivitas positif seperti pelatihan-pelatihan bagi remaja di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya. Masalah pengangguran telah mendapat berbagai upaya dari pemerintah, misalnya dijalankannya pekerjaan bersifat padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Begitupun bagi masalah aliran sesat yang senantiasa mendapatkan penanganan langsung dari kepolisian Republik Indonesia. Contoh lainnya ialah penyebaran berita hoax yang dapat diminimalisir dengan meningkatkan kemampuan literasi masyarakat, terutama dalam menggunakan social media. Apa Bedanya dengan Konflik Sosial? Sementara itu, berkaitan dengan konflik sosial, ada beberapa jalan yang dapat ditempuh untuk menyelesaikannya. Contohnya Kompromi Konversi Mediasi Konsiliasi Segregasi Gencatan senjata Nah, ternyata begitulah sisi-sisi berbeda yang dimiliki permasalahan sosial dan konflik sosial. Meskipun mirip, ternyata perbedaannya cukup signifikan, ya! Semoga artikel ini bermanfaat bagimu! Jangan lupa gabung bersama Quipper Video untuk belajar bareng tutor andal lewat video, rangkuman, dan latihan soal, ya! [spoiler title=SUMBER] Penulis Evita

Berikutini sejumlah contoh konflik sosial yang pernah

Pengertian Permasalahan Sosial – Pemberitaan yang kita dapatkan seringkali menampilkan tentang korupsi, kolusi, nepotisme, pencurian, pelecehan, diskriminasi, dan yang setahun belakangan ini tiada henti tentang wabah Covid19. Semua itu kita dapat dari televisi, media sosial, radio, dan surat kabar. Semua itu menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan sosial yang menjadi PR untuk kita selesaikan, atau minimal kita kurangi. Mengapa permasalahan sosial itu ada? Apa akibatnya jika tidak diatasi? Yuk Grameds, kita maknai bersama mengenai permasalahan sosial ini. Pengertian Permasalahan Sosial1. Soerjono Soekamto2. Pincus dan Minahan3. Earl Rubington and Martin S. WeinbergFaktor-faktor Permasalahan Sosial1. Faktor Ekonomi2. Faktor Budaya3. Faktor Biologi4. Faktor psikologiKarakteristik Permasalahan Sosial1. Terjadi Berulang Kali dan Berpotensi Berkesinambungan2. Kondisi yang Sama Dirasakan Oleh Banyak Orang3. Kondisi Dinilai Tidak Menyenangkan4. Kondisi yang Menyebabkan Adanya Perpecahan5. Masalah Harus Diselesaikan Secara Proaktif dan KolektifDampak Permasalahan Sosial1. Kemiskinan2. Kejahatan atau keluarga4. Masalah generasi muda5. Perang6. Masalah penduduk7. Kebodohan8. Kesenjangan sosial9. Pengangguran10. KetidakadilanSolusi Permasalahan Sosial1. Mengembangkan Industri Kecil di Pedesaan2. Meningkatkan Mobilitas Tenaga Kerja dan Stabilitas Modal3. Menanamkan Nilai-Nilai Moral dan Agama4. Memberikan Bantuan Asuransi Kesehatan5. Memberikan Dana Bantuan Operasional Sekolah BOS Kepada Siswa6. Memberikan Program Beasiswa7. Memberikan Bantuan Langsung Tunai BLT Sosiologi berusaha untuk menemukan, memberikan deskripsi, hingga menjelaskan bagaimana tatanan karakteristik kehidupan sosial manusia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh para sosiolog untuk mendefinisikan apa itu permasalahan sosial, tetapi belum ada definisi yang benar-benar bisa menggambarkan apa itu masalah sosial sebenarnya. Definisi terkadang tidak benar-benar tepat untuk menjelaskan sesuatu, tetapi adanya banyak pihak yang memberikan definisi memberikan gambaran yang mendekati maksud asli. Namun, penjelasan definisi dari banyak orang, terlebih orang tersebut ahli dalam masalah tersebut, dapat ditarik benang merah untuk dijadikan kesimpulan. Permasalahan sosial didefinisikan oleh banyak tokoh. Berikut ini adalah definisi mereka mengenai permasalahan sosial. 1. Soerjono Soekamto Professor di bidang Sosiologi ini mendefinisikan permasalahan sosial sebagai adanya ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang jika dibiarkan dapat membahayakan interaksi dalam kelompok sosial. Lebih lanjut, guru besar Universitas Indonesia UI ini membagi permasalahan sosial menjadi empat jenis, yakni a Faktor ekonomi kemiskinan, penjarahan, gizi buruk, dan pengangguran. b Faktor psikologis depresi, stress, dan bunuh diri. c Faktor biologis wabah Covid19 dan penyakit menular lainnya. d Faktor budaya pergaulan bebas, tawuran, dan kenakalan remaja. Soerjono juga mengungkapkan bahwa permasalahan sosial merupakan masalah yang di tengah masyarakat. Masalah yang muncul tersebut memiliki hubungan yang erat dengan nilai atau norma yang berlaku di tengah masyarakat. Masalah tersebut bersifat sosial, sehingga perlu pendekatan secara sosial yang menyeluruh. 2. Pincus dan Minahan Allen Pincus dan Anne Minahan dalam menyebutkan bahwa permasalahan sosial merupakan kondisi sosial yang tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat setelah dievaluasi oleh masyarakat. Menurut masyarakat, permasalahan sosial dapat dikenali jika terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan atau tidak sreg menurut penilaian mereka. 3. Earl Rubington and Martin S. Weinberg Dalam studi sosialnya, kedua sosiolog tersebut mengartikan permasalahan sosial sebagai kondisi di dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tersebut. Ketidaksesuaian tersebut tidak diinginkan dan tidak diperlukan kesepakatan bersama dalam masyarakat untuk mengubah kondisi tersebut menjadi kondusif sesuai nilai-nilai yang dianut. Secara garis besar, permasalahan sosial adalah adanya ketidaksesuaian antara harapan berupa terwujudnya nilai-nilai yang dijunjung masyarakat dengan kenyataan yang terjadi. Ketidaksesuaian tersebut menimbulkan kerisauan di hati dan adanya rasa tidak sreg karena dirasa melenceng dari fitrah dan sifat natural masyarakat. Disebut sebagai masalah sosial karena keresahan tersebut dirasakan oleh banyak orang, bukan hanya satu atau dua individu. Jika dibiarkan terus-menerus, masalah tersebut akan berbahaya dan harus diselesaikan melalui kesepakatan masyarakat agar kondisi tersebut menjadi kondusif kembali. Umumnya masalah sosial terjadi karena adanya pengaruh negatif terhadap kemajuan peradaban, merusak generasi, dan merugikan orang lain atau lingkungan. Faktor-faktor Permasalahan Sosial Permasalahan sosial terjadi karena adanya beberapa faktor penyebabnya. Karena tidak ada masalah yang muncul hanya karena satu sebab. Pasti ada sebab-sebab lain yang terakumulasi sehingga masalah tersebut bisa muncul. Setiap masalah memiliki cerita yang panjang. Di bawah ini merupakan faktor penyebab terjadinya permasalahan sosial, yaitu 1. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah sosial karena banyaknya individu yang tidak mampu mencukupi kebutuhan dasarnya. Kemiskinan tersebut menjadikan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang, papan, pangan, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan tentu tidak diharapkan terjadi, baik secara individu maupun secara kelompok. Terciptanya kemiskinan mengisyaratkan adanya harapan kesejahteraan dan kemakmuran yang tercapai. Karena itu, kemiskinan melahirkan ketidaksesuaian dengan keinginan masyarakat. Contoh kemiskinan, penjarahan, gizi buruk, dan pengangguran. 2. Faktor Budaya Faktor ini ada karena adanya ketidaksesuaian antara nilai, norma, dan kepentingan sosial yang berbenturan dengan pola masyarakat yang heterogen atau multikultur. Budaya terbentuk karena adanya kebiasaan yang dimaklumkan, kemudian dibiarkan, lalu menjadi karakter dan kemudian membentuk budaya. Budaya-budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya yang sudah ada menimbulkan gejolak di dalam masyarakat, baik gejolak itu nampak atau tidak. Gejolak tersebut menampakkan adanya permasalahan sosial. Contoh pergaulan bebas, tawuran, dan kenakalan remaja. Namun, budaya masyarakat yang heterogen tidak selalu memiliki dampak negatif. Sebagian akulturasi pencampuran dua budaya yang bertemu dan saling mempengaruhi memberikan dampak positif, contohnya budaya antri, perapian tata negara, dan lain-lain. 3. Faktor Biologi Faktor biologi dapat menjadi masalah sosial apabila terjadi ketidaksesuaian antara harapan terwujudnya masyarakat yang sehat dengan realita keadaan yang mengganggu stabilitas kesehatan masyarakat. Terjadinya masalah sosial akibat biologi ini bisa terjadi karena adanya penyakit menular atau minimnya pelayanan kesehatan yang memadai. Contoh Covid19, Flu Spanyol, dan keracunan makanan. 4. Faktor psikologi Faktor psikologi menjadi sebab terjadinya permasalahan sosial apabila beban hidup yang dialami suatu masyarakat terlalu berat, gangguan psikologi atau pola pikir masyarakat yang menjauh dari kenormalan, dan ketidakstabilan emosi dalam menghadapi masalah. Contoh skizofrenia, depresi, bunuh diri, aliran sesat, antisosial, dan lain-lain. Karakteristik Permasalahan Sosial Permasalahan sosial memiliki karakteristik agar dapat dikatakan sebagai permasalahan sosial. Di bawah ini merupakan karakteristik permasalahan sosial 1. Terjadi Berulang Kali dan Berpotensi Berkesinambungan Suatu masalah yang terjadi hanya satu kali dan tidak berulang akan cepat diselesaikan. Begitu terselesaikan, keadaan masyarakat akan kembali kondusif sebagaimana sebelum adanya masalah. Namun, jika masalah terus berulang dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang, ditambah lagi berkesinambungan, maka kejadian tersebut menandakan adanya permasalahan sosial. 2. Kondisi yang Sama Dirasakan Oleh Banyak Orang Kerisauan atau adanya perasaan tidak sreg yang dirasakan oleh banyak orang dapat menjadi tanda-tanda adanya permasalahan sosial. Meski demikian, tidak ada batasan berapa jumlah orang yang harus merasakan kondisi tersebut agar dapat dikatakan sebagai permasalahan sosial. Jika suatu masalah menjadi perhatian dan pembicaraan beberapa orang karena tidak sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar, bisa dimasukkan ke dalam masalah sosial. 3. Kondisi Dinilai Tidak Menyenangkan Kondisi yang baik meski sebelumnya tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat sekitar tidak dapat dikatakan sebagai suatu masalah. Misalnya di suatu daerah tidak pernah memiliki putra daerah yang sekolah tinggi, tetapi pada satu waktu ada beberapa putra daerah yang melanjutkan pendidikan hingga jenjang sarjana dan pasca sarjana. Beberapa tahun kemudian hal ini menular ke anak-anak muda angkatan di bawahnya. Hal seperti ini tidak dapat dikatakan sebagai masalah sosial karena memiliki dampak positif. Yang bisa dikatakan sebagai permasalahan sosial adalah kondisi yang tidak menyenangkan. Kondisi tersebut tentunya dapat mempengaruhi hidup banyak orang dan menyebabkan terjadinya bahaya. Pesta minuman keras dan narkoba dapat menjadi contoh kondisi yang tidak menyenangkan. 4. Kondisi yang Menyebabkan Adanya Perpecahan Sebuah masalah yang menyebabkan runtuhnya persatuan dan kesatuan dapat dikatakan sebagai masalah sosial. Karena adanya masalah tersebut, perpecahan sangat rawan terjadi. Misalnya, ada seseorang yang menginginkan adanya perang saudara tanpa sebab yang jelas, tentu hal ini menjadi permasalahan sosial. Sebab perang saudara dapat merusak tatanan sosial yang telah dibangun dan menyebabkan perpecahan. 5. Masalah Harus Diselesaikan Secara Proaktif dan Kolektif Masalah individual berbeda dengan masalah sosial. Masalah individu bisa diselesaikan seorang diri, sementara masalah sosial harus diselesaikan secara kolektif bersama anggota masyarakat lainnya dengan cara rekayasa sosial seperti aksi sosial, kebijakan sosial, perencanaan sosial, atau sanksi sosial. Mengapa demikian? Karena penyebab dan akibat dari masalah sosial bersifat multidimensi dan menyangkut masyarakat banyak orang yang terlibat. Dampak Permasalahan Sosial Setiap masalah yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang, terus-menerus, dan berkesinambungan akan menimbulkan dampak terhadap individu maupun kelompok sosialnya. Di bawah ini merupakan dampak negatif dari adanya permasalahan sosial 1. Kemiskinan Kemiskinan dapat menjadi sebab sekaligus dampak masalah sosial. Kemiskinan yang berkesinambungan dapat menular seperti wabah. Kemiskinan semakin menjadi-jadi saat stratifikasi di dalam masyarakat menciptakan sekat-sekat pembatas berupa kelas sosial dan gap. Hal ini menyebabkan adanya kejanggalan dalam interaksi antara seseorang yang berada di satu kelas ekonomi dengan orang yang kelas ekonominya ada di bawah atau atasnya. Kemiskinan dapat menggerakkan seseorang untuk berkumpul dengan sesama agar aman dari sakit hati dan malu akibat vonis sosial yang tidak selayaknya mereka terima. Pada umumnya, karena kondisi kemiskinan yang memaksa tersebut, mereka berkumpul membentuk pemukiman di tanah-tanah pinggiran yang kumuh dan tak terawat. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan lingkungan. 2. Kejahatan atau Kriminalitas Permasalahan sosial yang tidak diselesaikan oleh pemerintah dan masyarakat akan memunculkan kejahatan atau kriminalitas. Selain memunculkan kerisauan, hal ini tentu membuat hilangnya rasa aman dan nyaman. Kejahatan terjadi karena adanya perubahan sosial atau ekonomi, masalah kependudukan, kesulitan ekonomi, pemerintahan yang lemah dan KKN korupsi, kolusi, dan nepotisme, gangguan kesehatan mental, dan pola asuh yang keliru. Kejahatan dapat dipelajari seseorang melalui media apapun, termasuk interaksi dengan orang-orang di dekatnya. Permasalahan sosial yang melahirkan kejahatan dapat melahirkan kejahatan-kejahatan yang lain. Kemungkinan adanya organisasi-organisasi kejahatan yang tumbuh subur dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan kejahatan serupa. keluarga Permasalahan sosial dapat menyebabkan perpecahan keluarga sebagai unit terkecil dalam kelompok masyarakat. Perpecahan ini muncul karena anggota di dalam keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan minimal keutuhan sebagai keluarga. Dalam kaca mata sosiologi, disorganisasi bisa berupa keluarga yang tidak lengkap karena di tidak adanya pernikahan, perceraian, krisis intern, krisis keluarga, dan kekurangan dalam keluarga. Pada dasarnya, disorganisasi keluarga terjadi karena ketidakmampuan atau keterlambatan untuk menyesuaikan diri dengan situasi sosial dan ekonomi yang baru. Ketidaksiapan menghadapi masa transisi menjadi sebab utama bagi kebanyakan kasus disorganisasi keluarga. 4. Masalah generasi muda Dampak dari permasalahan sosial pada poin ini seringkali disebabkan oleh dua hal mendasar, yakni keinginan untuk melawan dan sifat apatis. Keinginan melawan pada umumnya dibarengi rasa takut terhadap keluarga, masyarakat, dan Tuhan karena kehancuran sebagai akibat perbuatannya yang menyimpang. Sementara itu, sifat apatis seringkali disertai rasa kecewa yang sudah terakumulasi terhadap masyarakat. Generasi muda seringkali terjepit di antara norma-norma lama yang didapatkan dari nenek moyang mereka dan norma-norma baru yang muncul akibat dari perkembangan zaman. Pada masyarakat yang berada dalam fase transisi, generasi muda semakin merasa tertekan. Antara keinginan untuk berekspresi atau batasan yang diberikan. Di sisi lain, pada usia muda seringkali muncul rasa ingin membuktikan kemampuan diri tanpa harus bergantung kepada siapapun, termasuk orang tua. Generasi muda yang tidak bisa mengendalikan perasaan, ego, sopan santun, dan keimanannya seringkali menerobos nilai-nilai secara frontal. Pada perilaku yang negatif, hal ini tidak jarang berujung pada konsumsi minuman keras dan narkoba, seks bebas, geng motor yang melakukan pembegalan, tawuran, perjudian, dan lain-lain. 5. Perang Permasalahan yang tak kunjung usai mengakibatkan adanya konflik dan dendam di antara dua belah pihak. Pada akhirnya, bara yang sudah menyala itu akan mudah tersulut api begitu ada angin yang berhembus, walau sedikit. Perang memiliki efek jangka panjang seperti korban nyawa, trauma, rusaknya fasilitas umum, balas dendam, dan retaknya hubungan sosial. Tidak cukup sampai di situ, akibat perang akan muncul pemukiman-pemukiman darat yang mungkin kumuh, minimnya pasokan bahan makanan, dan hilangnya pendidikan. 6. Masalah penduduk Permasalahan sosial yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan perkembangan penduduk tidak merata antara satu daerah dengan yang lain. Perkembangan penduduk di antaranya meliputi fasilitas yang tidak seimbang, subsidi yang berbeda, kualitas pendidikan yang berbeda, SDM yang rendah, dan kesejahteraan ekonomi yang seakan-akan dibedakan. Hal ini dapat mengakibatkan kemiskinan, kriminalitas, dan lainnya. Masalah penduduk terbagi menjadi dua masalah besar, yang pertama masalah kuantitas meliputi jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, dan kepadatan penduduk. Yang kedua masalah kualitas yang meliputi pendidikan, kesehatan, dan tingkat penghasilan. 7. Kebodohan Kebodohan merupakan dampak permasalahan sosial karena belum terselesaikannya masalah ekonomi dan budaya. Kebodohan bisa disebabkan oleh ketidakmampuan dalam hal ekonomi seperti tidak mampu membayar uang pendidikan atau karena malas untuk belajar dan menganggap bahwa pendidikan tidak penting. 8. Kesenjangan sosial Kesenjangan sosial terjadi akibat adanya kemiskinan yang dibiarkan sementara para kapitalis dan pelaku KKN dibiarkan. Kesenjangan sosial dapat mengakibatkan kriminalitas karena adanya ketidakseimbangan ekonomi. 9. Pengangguran Pengangguran muncul karena SDM yang rendah, malas belajar, lesunya ekonomi, atau karena kurangnya lapangan pekerjaan. 10. Ketidakadilan Ketidakadilan terjadi karena adanya pihak yang melanggar batas pihak lain, tetapi tetap dibiarkan dan tidak diberikan fasilitas untuk mendapatkan keadilan. Namun, apapun masalah yang datang menerjang, kita sebaiknya mampu mengambil hikmah. Terkadang permasalahan sosial memiliki dampak positif, di antaranya sebagai berikut a Potensi munculnya norma dan nilai baru. b Adanya perubahan sosial-ekonomi. c Struktur sosial lebih dinamis. d Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. e Berkembangnya industri. f Meningkatnya kesadaran politik. g Perlindungan hak asasi manusia HAM yang lebih menyeluruh. Solusi Permasalahan Sosial Bahasan kita mengenai permasalahan sosial akan menjadi sia-sia tanpa adanya solusi yang ditunggu-tunggu. Berikut ini merupakan upaya Indonesia untuk mengatasi permasalahan sosial yang terjadi 1. Mengembangkan Industri Kecil di Pedesaan Langkah ini dapat mencegah kemiskinan rakyat desa, memeratakan pembangunan, dan mencegah terjadinya arus urbanisasi perpindahan dari desa ke kota. Pengembangan industri merupakan satu langkah yang utuh mulai dari sosialisasi, penanaman motivasi dan mindset, seleksi, pembinaan, bantuan modal, bantuan pemasaran, dan manajemen usaha. Dengan adanya langkah yang komprehensif, dapat dibayangkan jika banyak industri yang beroperasi di pedesaan. Masyarakat desa memiliki penghasilan yang bervariasi dan hal ini akan mengurangi permasalahan sosial yang ada. 2. Meningkatkan Mobilitas Tenaga Kerja dan Stabilitas Modal Tenaga kerja yang sebelumnya sudah ada diberikan pembinaan yang lebih intens untuk kemudian dipindahkan ke wilayah yang lapangan kerjanya lebih luas. Demikian agar mereka mempunyai daya saing dengan tenaga kerja lainnya. Sementara stabilitas modal adalah untuk memindahkan industri dari tempat yang sudah terlalu banyak lapangan kerja ke tempat yang lebih banyak penganggurannya. Hal ini dilakukan agar tercapai pemerataan lapangan kerja. 3. Menanamkan Nilai-Nilai Moral dan Agama Dengan memberikan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang ada pada masyarakat dapat mengurangi risiko terjadinya permasalahan sosial. Bukan hanya itu, nilai-nilai moral dan agama dapat memperkuat iman seseorang sehingga jauh dari tindak kejahatan. 4. Memberikan Bantuan Asuransi Kesehatan Kesehatan masyarakat sangat perlu diperhatikan karena sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Selain itu, masyarakat yang sehat menggambarkan bahwa negara itu jauh dari permasalahan sosial. 5. Memberikan Dana Bantuan Operasional Sekolah BOS Kepada Siswa Batunan BOS ini dapat memberikan keringanan pada siswa-siswa yang tidak mampu dapat bersekolah. Semakin banyak siswa-siswa yang dapat sekolah, maka kualitas pendidikan semakin baik. Pendidikan sangat perlu diperhatikan terutama bagi negara karena jika tidak diperhatikan bisa menyebabkan permasalahan sosial. 6. Memberikan Program Beasiswa Tidak sedikit orang yang sangat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi tidak memiliki biaya sehingga orang tersebut tidak bisa mendapatkan ilmu yang sudah diidam-idamkan. Oleh karena itu, dengan memberikan program besasiswa bagi seseorang yang punya keahlian khusus dapat meningkatkan kualitas SDM. 7. Memberikan Bantuan Langsung Tunai BLT Masyarakat yang kesulitan secara ekonomi merupakan salah satu tanda akan memunculkan permasalahan sosial. Oleh karena itu, dengan memberikan BLT, masyarakat yang kesulitan secara ekonomi akan merasa sedikit terbantu. Grameds, itulah pembahasan kita mengenai permasalahan sosial. Gramedia selalu menjaga komitmen untuk menjadi Sahabattanpabatas dalam menampilkan buku-buku terbaik kami untuk Anda. Baca juga artikel terkait “Pengertian Permasalahan Sosial” Pengertian Perubahan Sosial Contoh Masalah Sosial di Indonesia Pengertian Lembaga Sosial Pengertian Struktur Sosial Daftar Suku Bangsa di Indonesia Pengertian Diferensiasi Sosial Penulis Nanda Iriawan Ramadhan ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

3Faktor Penyebab Terjadinya Konflik di Masyarakat 1. Perbedaan Pendirian dan Keyakinan Faktor yang pertama ini lebih khususnya bagi individu. Faktor seperti inilah yang biasanya melahirkan bentrokan pendirian meskipun tidak melulu ada perlakuan kekerasan di dalamnya.
- Masalah sosial terjadi dalam hubungan antarmanusia. Masalah ini berkaitan erat dengan nilai sosial serta lembaga kemasyarakatan. Contoh masalah sosial yang sering ditemui di lingkungan sekitar adalah kemiskinan, kriminalitas, serta kesenjangan sosial dari buku Sosiologi Suatu Pengantar 2013 karya Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara berbagai unsur kebudayaan atau masyarakat, yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Pada dasarnya, masalah sosial dapat timbul sebagai akibat dari perbedaan yang mencolok antara nilai di masyarakat serta realitas yang terjadi. Menurut Sriyana dalam buku Masalah Sosial Kemiskinan, Pemberdayaan, dan Kesejahteraan Sosial 2021, ada empat faktor penyebab masalah sosial, yakni ekonomi, budaya, biologis, serta ekonomi economic factors Merupakan faktor penyebab terbesar terjadinya masalah sosial. Baca juga Penerapan Ilmu Sosiologi untuk Mengatasi Masalah Sosial Permasalahan ini didorong oleh ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Contoh masalah sosialnya ialah pengangguran, kriminalitas, kemiskinan, anak jalanan, dan sebagainya. Faktor ekonomi juga bisa dijadikan acuan sebagai maju atau tidaknya suatu negara, dan dapat memengaruhi masalah sosial politik pada aspek psikologis dan biologis masyarakat. Faktor budaya cultural factors Faktor penyebab masalah sosial ini dipicu oleh ketidaksesuaian pelaksanaan norma, nilai, serta kepentingan sosial, akibat adanya perubahan sosial dan kondisi masyarakat yang heterogen. wSNMNv.
  • gc29mj36sv.pages.dev/382
  • gc29mj36sv.pages.dev/77
  • gc29mj36sv.pages.dev/210
  • gc29mj36sv.pages.dev/141
  • gc29mj36sv.pages.dev/73
  • gc29mj36sv.pages.dev/472
  • gc29mj36sv.pages.dev/271
  • gc29mj36sv.pages.dev/235
  • penyebab dari kompleksitas permasalahan yang terjadi di masyarakat adalah